Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa liburan sekolah Juni ini bisa diisi dengan aktivitas traveling ke Yogyakarta sembari menonton konser dalam peringatan Hari Musik Dunia 2023 yang jatuh setiap 21 Juni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam peringatan kali ini, kelompok Yogyakarta Royal Orchestra Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta akan menggelar konser bertajuk Raré Rumpaka pada Sabtu, 24 Juni 2023 di Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta pukul 19.30 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa atau lembaga yang membidangi seni pertunjukan di Keraton Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Hario atau KPH Notonegoro mengatakan tajuk Raré Rumpaka artinya lagu anak-anak. Raré sendiri bahasa Jawa kuno dari kata Laré yang artinya anak, kemudian Rumpaka artinya kidungan atau tembang.
"Dalam konser ini, repertoar yang kami usung tembang dolanan atau lagu anak-anak, didasari waktu yang sudah menjelang bulan Juli, di mana bulan Juli ini peringatan Hari Anak Nasional," kata Notonegoro, Senin, 19 Juni 2023.
Dalam konser ini, Yogyakarta Royal Orchestra akan berkolaborasi dengan beragam kesenian yang ada di Desa Wisata Nglanggeran. Seperti Paduan Suara Anak Purba Laras Manunggal dan Gejog Lesung Mugyo Laras. Ada pula kelompok vokal ICIPILI MITIRIMIN Omah Cangkem yang akan bergabung meramaikan konser itu.
Tak hanya itu, Yogyakarta Royal Orchestra akan menghadirkan trio violin, cello dan flute oleh Bonfilio Shyallom Rezandy Bangun, Gian Nugra Adanta dan Bintang Arya Kusuma.
Salah satu repertoar yang akan dibawakan oleh trio ini pada konser nanti, yakni lagu Jawa yang amat populer di masa silam Padhang Bulan. Lagu itu pun telah dibuatkan video klip khusus yang akan diputar saat konser nanti.
Dalam video klip itu dikisahkan petualangan tiga orang anak yang menemukan harta karun yang kemudian menuntun jalan hidup mereka menuju masa depan. Dalam mewujudkan mimpinya, ketiganya harus terpisah ketika dewasa, namun lagu Padhang Bulan menghadirkan kembali memori masa kecil mereka dan membawa mereka kembali ke tempat di mana mimpi mereka berasal yaitu desa tempat tinggal mereka.
Pemimpin produksi Konser Raré Rumpaka ML. Widyotantomardowo mengatakan pemilihan lokasi untuk pembuatan video klip lagu Padhang Bulan itu juga disesuaikan dengan lokasi konser, yakni Desa Wisata Nglanggeran yang terkenal dengan situs gunung purbanya. "Beruntung sekali bentang alam di Nglanggeran Kabupaten Gunungkidul ini karena obyeknya sangat mendukung," kata dia.
Konser Yogyakarta Royal Orchestra ini akan digelar secara terbuka dan dapat dihadiri masyarakat umum. Panitia menyediakan tiket pre-sale dan reguler seharga Rp 57 ribu.
Notonegoro mengatakan tiket berbayar diterapkan pada konser ini karena berkaca pada gelaran konser sebelumnya. Terpantau banyak yang melakukan reservasi di awal, namun kemudian batal hadir di hari pementasan. Padahal di satu sisi, ada warga yang benar-benar ingin menyaksikan konser itu hanya kalah cepat dengan yang melakukan reservasi.
Dari tiket tersebut penonton mendapatkan paket merchandise berupa makanan ringan, minuman dan produk dari UMKM di Nglanggeran serta biaya retribusi yang ditarik Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat sekaligus parkir wisata di Nglanggeran.
Masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung di lokasi pementasan, tetap dapat menyaksikan Raré Rumpaka – Konser Yogyakarta Royal Orchestra dari mana saja melalui siaran langsung di kanal YouTube Kraton Yogyakarta pada jam yang sama.
Pilihan Editor: Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik