Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - India adalah salah satu negara yang ingin saya kunjungi. Kenapa India? Negara ini memiliki keeksotisan budaya, sejarah serta warna-warninya yang begitu mempesona. Saya sangat ingin berkunjung ke Khasmir dan Ladakh yang terletak di India bagian utara. Kedua tempat ini terkenal dengan pemandangan pegunungan Himalaya yang sangat indah. Namun keinginan saya untuk berkunjung ke sana sepertinya harus dipending terlebih dahulu. Karena saya akan traveling ke kota lain di India yaitu Jaipur dan Agra. Setelah memesan tiket saya harus membuat visa agar bisa masuk ke negeri Bollywood itu. Ada 3 jenis visa India yaitu :
1. Regular Visa
Ini adalah visa yang dibuat di Kedutaan India yang ada di Indonesia. Dulunya harga Regular Visa cuma Rp 530 ribu. Namun sekarang, sobat traveller harus menguras kocek lebih dalam karena harganya naik menjadi Rp 1.320.000. Gilaaaaa, naiknya lebih dari 2x lipat brooo!! Saya dan teman-teman pun memutuskan untuk membuat E-Visa yang harganya lebih murah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. E-Visa
E-Visa dibuat secara online. Cukup mudah dan simpel untuk mengurus visa jenis ini. Dokumen yang dibutuhkan cuma pas photo dan scan passpor. Simpel kan? Harganyapun jauh lebih murah dibandingkan dengan Regular Visa yaitu 50USD + 2,5 persen untuk charge dari kartu kredit.
3. VOA ( Visa On Arrival)
Saya tidak menemukan loket VOA ketika tiba di bandara Jaipur. Namun saya tidak tau bagaimana dengan bandara di kota-kota lain yang ada di India. Jadi untuk sobat traveler yang tiba di India melalui Bandara Jaipur, saya sarankan untuk mengurus e-visa terlebih dahulu di Indonesia.
Dan berikut langkah-langkah untuk pembuatan E-Visa India :
1. Masuk ke website pembuatan E-Visa India, yaitu https://indianvisaonline.gov.in/evisa/tvoa.html
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Langkah pertama, sobat traveler harus mengisi selengkap-lengkapnya data yang ada dibawah. Ingat, sobat traveller perlu mencatat Temporary Application ID untuk bisa masuk lagi ke Applikasi yang telah dibuat.
3. Langkah kedua, sobat traveler akan menuliskan data-data berupa alamat, orang tua serta pekerjaan kita saat ini.
4. Di langkah ketiga sudah tertuliskan berapa lama durasi visa yang sobat traveler dapatkan. Saya mendapat durasi 60 Hari dan Double Entries Visa yang artinya saya bisa masuk ke India dua kali dalam jangka waktu 60 Hari. Disini, kalian harus menuliskan informasi mengenai Negara-Negara mana saja yang pernah kalian kunjungi dalam waktu 10 tahun terakhir, pernah berkunjung ke India sebelumnya atau tidak serta data-data kontak kita di India dan di Indonesia. Jika kalian tidak ada kerabat atau saudara di India, kalian bisa memasukkan kontak hotel.
5. Di langkah keempat, sobat traveler meng-upload pas foto ber-background putih dengan format JPEG yang mempunyai ukuran minimal 10kb dan maksimal 100kb dengan ukuran pixel 350 x 350.
6. Pada langkah kelima, sobat traveller meng-upload halaman depan passpor yang berisikan data pemegang passpor. Scan passpor yang di upload harus berformat PDF dengan maksimal size 300kb.
7. Setelah selesei upload foto dan passpor, di langkah keenam akan muncul hasil rekap data yang telah kita tuliskan sebelumnya. Di sini kita bisa melakukan check ulang apakah data-data yang dimasukkan benar atau tidak.
8. Jika kalian yakin data-data yang diisi sudah benar, kalian bisa melanjutkan ke langkah terkahir yaitu Pembayaran Visa. Pembayaran E-Visa India dilakukan dengan menggunakan Credit Card dengan memilih SBI E-Pay untuk pembayaran.
9. Setelah berhasil melakukan pembayaran, sobat traveler akan mendapat konfirmasi yang menyatakan pembayaran telah sukses dan visa akan diproses dalam waktu 72 jam atau 3 hari. Sobat traveler juga akan mendapat Application ID baru yang bisa dipakai untuk melihat status visa. Jika visa kalian ditolak, maka uang pembayaran e-visa akan hangus.
Dan demikian langkah-langkah pembuatan E-Visa India. Gimana? Mudah kan? Anyway E-Visa saya dan ketujuh teman saya keluar satu hari setelah pembuatan. Sangat berbeda dengan salah satu teman saya yang bernama Putra. Visa dia paling lama keluar. Saya tidak tau kenapa bisa berbeda dengan yang lain. Mungkin karena nama dia "Muhammad"? Atau karena dia memiliki brewok? Atau dia dicurigai sebagai "ISIS"? Hanya pihak merekalah yang tau. Dan tepat di hari ketiga, email dari Indian Governmentpun masuk dan status visa Putra "Granted". Alhamdulillah kami bersembilan bisa berangkat ke India tanpa ada yang tertinggal.
Happy Backpacking!! -Arie Budi-
Tulisan ini sudah tayang di Backpackertambun