Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Ratusan warga harus rela antri dan bersabar agar bisa naik moda pariwisata Bandung Tour on Bus alias Bandros di titik pemberangkatan dan kepulangan di Alun-alun Bandung pada Ahad 26 Januari 2025. Menurut petugas pengawas Bandros dari Dinas Perhubungan Kota Bandung Roni Rohendi, jumlah penumpang dari pagi hingga siang di masa liburan panjang ini melonjak dua kali lipat dibandingkan saat akhir pekan. “Biasanya kalau akhir pekan bisa sampai 500 orang,” katanya saat ditemui Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah penumpang sebanyak itu hanya di titik Alun-alun Bandung. Selain itu menurut Roni, ada dua titik bus Bandros lainnya yaitu di depan Museum Geologi dan Jalan Braga. Dari pantauan Tempo saat melintas di Jalan Braga pagi dan siang, puluhan calon penumpang juga masih banyak yang antri. Tiap titik pemberangkatan dan kepulangan bus Bandros, punya rute masing-masing untuk berkeliling Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap bus Bandros, kata Roni, maksimal hanya bisa terisi oleh 20 orang penumpang dari usia anak hingga dewasa atau orang tua. Adapun waktu keliling kotanya jika lalu lintas lancar berkisar 45 menit. Namun jika macet lama perjalanan bisa satu jam lebih. Rute dari Alun-alun Kota Bandung misalnya, akan melewati Jalan Banceuy, Suniaraja, Viaduct, Wastukencana, Dago, Jalan Diponegoro, Gedung Sate, Jalan Citarum, Lombok, Aceh, Sumatera, Lengkong, Asia-Afrika, lalu kembali ke titik awal.
Warga mengisi liburan panjang dengan naik bus Bandros untuk keliling kota dari Alun-alun Bandung. TEMPO/ Anwar Siswadi
Tingginya animo warga untuk naik bus Bandros membuat petugas pendaftaran kewalahan. Tiap kali pencatatan dimulai, warga langsung memburu. Kondisi itu dan antrian yang yang panjang membuat sejumlah peminat mundur. Adapun jumlah bus Bandros di titik Alun-alun Bandung sebanyak sepuluh unit, yaitu enam bus milik Dinas Perhubungan Kota Bandung, dan empat unit lainnya milik swasta. Harga tiketnya dipatok sama yaitu Rp 20 ribu per orang.
Seorang penumpang Windy Eka Pramudya mengaku baru pertama kalinya menjajal bus Bandros. Dia bersama suami, keponakan, dan ibunya, ingin berkeliling kota untuk mengisi waktu libur panjang. Sebelum berangkat, ia mencari informasi di media sosial seperti tentang harga tiket dan sebaran titik lokasi bus Bandros. “Supaya gampang juga cari tempat parkir kendaraan di sekitarnya,” kata dia kepada Tempo.
Harga tiket menurutnya terjangkau dengan pendaftaran langsung di tempat. Selain itu selama perjalanan dia menilai tour guide atau pemandu wisatanya cukup informatif. “Liburan murah meriah sih ini naik Bandros,” ujarnya. Namun kenyamanannya berkeliling kota agak berkurang karena lalu lintas di sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan.