Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ernest Prakasa, komika dan sineas, melontarkan seruan tajam kepada para pesohor yang sebelumnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dalam Pemilihan Presiden 2024. Melalui akun Instagram pribadinya pada Jumat, 21 Maret 2025, Ernest mempertanyakan loyalitas mereka di tengah situasi yang menurutnya sudah darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Teruntuk para public figure, influencer, selebriti, semua yang mendapatkan imbalan untuk mendukung pasangan 02 di Pilpres kemarin, gue cuma mau nanya satu hal. Kontrak kalian udah abis apa belum?” ungkapnya dalam video unggahannya. Ia melanjutkan, jika kontrak kerja sama mereka dengan pasangan 02 sudah berakhir, seharusnya mereka tak lagi ragu untuk menyuarakan kegelisahan atas situasi politik saat ini.
“Kalau misalnya kontraknya udah abis, ya bisa kali, tipis-tipis ya kan, repost, retweet. Ini kan keadaan lagi genting nih,” kata Ernest. Ia menegaskan bahwa politik bukan soal setia kawan, melainkan kepentingan. Sutradara film Imperfect (2019) itu kemudian mengajak para pesohor tersebut untuk mengakui jika mereka telah keliru dalam memilih dukungan. "Ya nggak apa-apa, ngaku salah aja. Orang Indonesia tuh pemaaf," kata Ernest.
Artis Pendukung Prabowo-Gibran Disorot
Seruan Ernest muncul beriringan dengan aksi unjuk rasa yang meletup setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) dalam rapat paripurna pada Kamis, 20 Maret 2025. Di media sosial X (sebelumnya Twitter), perbincangan tentang para pesohor yang mendukung Prabowo-Gibran juga kembali mencuat.
Netizen ramai melontarkan kritik kepada nama-nama pesohor seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Lukman Sardi, Aghniny Haque, Nirina Zubir, Ahmad Dhani, Uya Kuya, Kiky Saputri, Ria Ricis, Rachel Vennya, Dara Arafah, hingga Marshel Widianto. Beberapa di antara mereka bahkan mengalami serangan berupa pengungkapan kembali dukungan politik mereka di masa lalu.
Aksi Tolak Revisi UU TNI dan Reaksi Kemarahan Pesohor
Keputusan pengesahan revisi UU TNI tersebut memicu keresahan masyarakat, termasuk di kalangan pesohor, yang khawatir akan bangkitnya kembali dwifungsi TNI—mengingatkan pada era Orde Baru yang memberi militer peran dalam politik dan pemerintahan sipil. Selain itu, banyak yang menilai pengesahan revisi ini dilakukan secara tergesa-gesa dan minim transparansi.
Tagar #TolakRevisiUUTNI juga menjadi trending teratas di media sosial X, menandakan luasnya penolakan masyarakat. Sejumlah pesohor pun angkat bicara dan turun ke jalan. Fedi Nuril, misalnya, menanggapi cuitan eks Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshidiqqie, yang menyatakan bahwa revisi UU TNI telah dilakukan sesuai prosedur. Dalam unggahannya di X, Fedi mempertanyakan transparansi DPR dalam proses legislasi tersebut.
“Kepada Prof. @JimlyAs, sampai dengan UU TNI disahkan, @DPR_RI tidak mengunggah 'Rancangan Peraturan Perundang-undangan' TNI di laman resminya," tulisnya. Ia pun mempertanyakan apakah DPR telah melanggar Pasal 96 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2022 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yang mengatur partisipasi publik dalam proses legislasi.
Sementara itu, pada hari yang sama komedian dan aktor Andovi Da Lopez, untuk pertama kalinya mengikuti Aksi Kamisan ke-856 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mengenakan pakaian serba hitam, Andovi bahkan turut berorasi, menyamakan revisi UU TNI dengan toxic relationship. Ia juga mengajak rekan-rekan pesohor dan konten kreator untuk berani bersuara. “Gua tahu kalian sebenarnya mau maju, gua tahu kalian mau bersuara. Tapi banyak dari kalian yang takut—takut job-nya akan hilang, takut brand-brand memanggil kalian sebagai radioaktif. Tapi jangan takut, karena kebenaran tidak pernah kalah," ucapnya.
Musisi Baskara Putra, atau yang lebih dikenal sebagai Hindia, juga menyuarakan kritiknya di X. Salah satu cuitannya berbunyi, “Draft berubah tinggal upload versi terbaru, dikasih tanggal, diganti tiap kali selesai rapat dan ada perubahan. Kalian ini ngurusin UU yang ngaruh ke hidup jutaan orang, digaji juga dari pajak, masa ginian doang lebih rapi kerjaan anak-anak band & label kalau update dokumen kerja?"
Selain itu, aktris Lutesha bersama sutradara Aco Tenri juga terlihat turun ke jalan dalam Aksi Kamisan. "Maaci @acotenri dah ngajak," tulisnya di Instagram Story. Sutradara Joko Anwar juga aktif mengunggah ulang berbagai konten terkait revisi UU TNI dan memberikan tanggapannya atas pertanyaan Andovi Da Lopez soal satu kata untuk UU yang disahkan hari itu, “B*llsh*t,” tuturnya.
Tak hanya itu, aktor Teuku Zacky memilih mengkritik revisi UU TNI dengan pendekatan satir lewat unggahannya yang berjudul Dongeng Siang Bolong. “TOK. Palu itu diketok, katanya. Keputusan Dewan Perwakilan Penumpang Ekonomi. 'Sebentar, Ketua Dewan Perwakilan Penumpang yang mana? Apakah benar mereka yang duduk di kursi empuk itu membawa suara para penumpang ekonomi? Atau mereka hanya mengganti baju yang berlabel perwakilan kami, tapi sebetulnya mereka tetap dari lingkaran yang sama?'" tulisnya.
Penyanyi Sherina, Nadin Amizah, aktor Baskara Mahendra, aktris Satine Zaneta, musisi Fathia Izzati juga mengunggah konten penolakan revisi UU TNI di Instagram Story mereka. Hal ini menunjukkan bahwa keresahan ini meluas ke berbagai kalangan di industri hiburan.
INSTAGRAM | X
Foto 
