Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Berakit atau yang disebut Pulau Batu Berhanti merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Singapura. Pulau Batu Berhanti masuk dalam dalam wilayah Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Berakit terletak di sebelah barat laut Pulau Sambu. Keberadaannya dapat dilihat dari jalur perjalanan kapal Ferry dari Pelabuhan Batam Center ke HarborFront, Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, Batu Berhanti adalah pulau tak berpenghuni. Luasnya hanya sekitar 800 meter persegi. Saking kecilnya pulau, Batu Berhanti dapat ditelusuri dengan berkeliling jalan kaki dalam hitungan menit.
Pegang Kedaulatan Indonesia
Tapi, sekalipun kecil dan dilihat kasat mata secara ekonomi tak menghasilkan, Pulau Berakit atau Batu Berhanti memegang penting dari segi keamanan untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Sebab, pulau terluar ini menjadi penanda kedaulatan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika dilihat secara fisik, Batu Berhanti tampak seperti timbunan batu kecil dan pasir yang muncul di permukaan laut. Bahkan jika sedang terjadi air pasang batu ini tidak terlihat dan hanya terlihat batuan yang tertinggi berwarna putih yang dijadikan sebagai titik referensi.
Awalnya pulau ini memiliki nama Pulau Batu Berantai yang kemudian berganti menjadi Pulau Batu Berhanti setelah melakukan verifikasi pada 2007. Presiden Joko Widodo telah menetapkan pulau ini sebagai bagian dari 111 pulau terluar di Indonesia pada 2 Maret 2017 melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Perjalanan Menuju Pulau Batu Berhanti
Untuk menuju ke pulau ini sangat mudah, Anda dapat menggunakan alat transportasi perahu yang ada. Ada kapal dari pelabuhan penyeberangan Sekupang Batam dan Belakang Padang yang bisa ditempuh dalam 30 sampai 45 menit dengan biaya sekitar Rp 20 ribu -Rp 50 ribu per orang.
Lantaran letaknya di tengah laut lepas, pulau ini tidak dijadikan tempat wisata dan jarang dikunjungi wisatawan. Namun, sebagai pulau penjaga kedaulatan RI, Batu Berhanti acap dikunjungi polisi dan TNI untuk membersihkan sampah dan menanam pohon kelapa.
Di Pulau Berhanti Anda akan menemukan banyak sekali telur burung camar yang berada di rumput-rumput hijau. Hal ini memberikan keyakinan masyarakat laut di sekelilingnya terdapat kekayaan biota laut dalam hal ini ikan yang sangat berlimpah. Hal ini menjadi alasan polisi dan tentara yang membersihkan pulau ini tidak memotong rumput sebagai makanan bagi burung camar.
Di sekitar pulau ini juga terdapat mercusuar yang berfungsi sebagai petunjuk bagi kapal yang melintas karena sangat dangkal. Mercusuar ini juga membantu menavigasi kapal dalam menentukan lokasi dan arah.