Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Tuban mendadak menjadi pembincangan diberbagai media social setelah tiga desa di kabupaten tersebut menjadi kampung miliarder sebagi ganti rugi terhadap lahan warga untuk proyek Kilang Tuban, namun masih sedikit dari kita yang masih belum mengenal kabupaten tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs resmi kabupaten tuban http://tubankab.go.id/, kabupaten tuban merupakan salah satu kabupaten dari 38 kabupaten dan kota yang ada di wilayah administratif provinsi jawa timur yang berada di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa yang luasnya mencapai 1.904,70 km² dengan luas pantai 65 km.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Tuban juga dikenal dengan julukan Bumi Wali karena banyak makam para wali bisa kita temukan disana, salah satunya adalah sunan bonang yang terletak di kelurahan kutorejo, Kabupaten Tuban dan termasuk salah satu kota di jawa yang menjadi pusat penyebaran ajaran agama islam.
Namun beberapa kalangan ada yang menjulukinya sebagai Kota Tuak karena terkenal akan penghasil minuman (tuak & legen) yang berasal dari sari bunga siwalan (ental).
Menurut sejarah nama Tuban berasal dari singkatan kata metu banyu (bahasa Jawa), yaitu nama yang diberikan oleh Raden Arya Dandang Wacana (seorang Adipati) pada saat pembukaan hutan Papringan yang secara tidak terduga keluar sumber air, sumber air ini sangat sejuk dan meskipun terletak di tepi pantai utara pulau Jawa, mata air tadi tidak bergaram, tidak seperti kota pantai lainnya.
Dulunya Tuban bernama Kambang Putih. Sudah sejak abad ke-11 sampai abad ke-15 dalam berita-berita para penulis Cina dan termasuk kota pelabuhan utama jawa yang aya dan banyak penduduk Tionghoanya.
Dikutip dari halaman resmi wikipedia bahwa Kabupaten Tuban sudah ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan. Tuban merupakan tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena berfungsi sebagai pelabuhan dan portal utama.
Seperti yang di uangkapkan oleh bloktuban.com Pada masa Majapahit pelabuhan Tuban semakin berkembang pesat seiring dengan niat Majapahit untuk melakukan ekspansi keluar Jawa karena dijadikan sebgai tempat masuknya upeti ke Majapahit tidak hanya menjadi pusat pertemuan perdagangan dari berbagai negeri Tuban juga mengimpor dan mengekspor barang-barang yang berasal dari berbagai negeri dan dari masa ke masa selalu memberikan sumbangan luar biasa kepada raja-raja yang menguasai wilayahnya. Baik secara politik, ekonomi, dan sosial.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN