Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Trowulan -Ada patung Budha besar di Maha Vihara Mojopahit yang selama ini dikenal merupakan Buddhist Centre dengan aura warisan Prabu Majapahit dengan bangunan khas Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Patung Budha tidur terbesar ketiga di dunia ini berada di dalam area Maha Vihara Mojopahit Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Patung Buddha Tidur (rupang Buddha) adalah arca yang menggambarkan Buddha Gautama tengah berbaring menghadap sisi kanan. Sementara kepala patung, bersandar di atas bantal disangga lengan kanannya.
Mengutip dari laman diparpora.mojokerto.go.id,Maha Vihara Mojopahit merupakan Buddhist Centre dengan bangunan khas Jawa.
Patung Buddha Tidur yang ada di Mojokerto ini merupakan yang terbesar di Indonesia dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.
Rupang ini bahkan mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia).
Tak hanya itu, Patung Buddha Tidur di Mojokerto ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal.
Di bawah rupang ini juga terdapat vihara untuk sembahyang oleh umat Buddha. Di dinding belakang bangunan utama juga terdapat relief-relief besar. Relief-relief ini menceritakan Sang Buddha Gautama sedang mengamalkan ajarannya.
Maha Vihara Majapahit memang difungsikan sebagai tempat ibadah umat Buddha, namun tidak ada larangan untuk pengunjung yang beragama lain memasuki vihara ini dengan syarat tidak boleh berisik. Hal ini dikarenakan para biksu dan biksuni di Maha Vihara Majapahit sangat menghargai ketenangan.
Selain Patung Buddha Tidur, Maha Vihara Mojopahit ini juga menarik untuk dikunjungi. Bangunan khas Jawa dengan atap joglo dan dinding dari relief batu pahat menjadikannya kental dengan beragam budaya.
Terdapat ruang yang terbuat dari batu pahat dengan tiga altar pemujaan, yaitu untuk mazhab Hinayana, Mahayana, dan Tantrayana (Buddha Sakyamuni, Avalokitesvara Kwan Se Im Pho Sat, Dewi Tara) dalam satu Bhaktisala.
Ada juga altar Maha Brahma She Mien Fuk di belakang Bhaktisala. Di altar Maha Brahma ini tempat untuk memperingati Ulang Tahun Maha Brahma/She Mien Fuk setiap November.
Selain patung Budha ukuran gigantis, di sini juga terdapat perpustakaan yang diisi dengan berbagai macam kitab bahasa Sansekerta, India, Tibet, Pali, Mandarin, Inggris, dan Indonesia. Ada juga ruang kelas, aula pertemuan, ruang makan, dan penginapan yang menampung kurang lebih 200 tamu. Maha Vihara Mojopahit cocok dijadikan tempat untuk pelatihan Dharma, retreat, meditasi, bahkan lokakarya.
IDRIS BOUFAKAR
Baca : Sambut Imlek Warga Bersihkan Patung Dewa