Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian dengan pesawat sulit dan menakutkan bagi beberapa orang. Saat ini, penumpang justru dihadapkan pada fenomena yang mengganggu, yaitu seat squatting. Seat squatting adalah istilah ketika seseorang menempati kursi orang lain dengan paksaan atau tanpa izin sang pemilik. Pencuri kursi berharap pemilik menyerah dan pergi mencari kursi lain. Kejadian ini mulai ramai diperbincangkan di media sosial pada 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pembawa acara Shannon Ella membagikan pengalamannya saat seat squatting menimpa dirinya di media sosial TikTok. Shannon menceritakan kisahnya saat menemukan kursi yang dipesannya sudah ditempati penumpang lain. Dalam penerbangan dari Toronto ke Charlottetown, ia membayar tiket dengan kursi dekat jendela.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah memastikan kembali boarding pass-nya, Shannon meminta orang tersebut pindah. Namun, bukannya pindah, penumpang tersebut memilih tetap bertahan dan berharap supaya Shannon memberikan kursi itu kepadanya. Akhirnya Shanon mempertahankan kursi yang sudah dipesannya dan menyuruh penumpang itu pindah. Ia merasa orang yang mengambil tempat duduknya melakukan dengan sengaja dan seolah tidak melakukan kesalahan.
Melansir dari Fox News, seorang penumpang berbagi kejadian seat squatting yang menimpa dirinya di Reddit. Ia membagikan kisahnya dalam forum r/delta dengan judul “Seat squatter reverse (“UNO”)?” Kursi yang ditempati penumpang itu berada di comp+, kemudian pemilik kursi memanggil pramugari untuk menyelesaikan masalah tersebut. Diketahui bahwa penumpang yang mengambil kursi orang lain itu harusnya menempati kelas pertama. Namun, karena tidak mau pindah, pemilik kursi di comp+ mendapat kursi kelas pertama.
Penyebab seat squatting
Gery Leff seorang pakar industri perjalanan mengatakan bahwa seat squatting dapat terjadi ketika seorang penumpang tidak bisa mendapatkan kursi yang diinginkan saat memesan tiket. Bisa juga karena maskapai penerbangan meminta biaya untuk kursi yang mereka inginkan dan penumpang tidak mau membayar. Dibanding dengan mengambil kursi orang lain, Leff menyarankan untuk mencoba bertukar tempat dengan orang lain secara sopan.
Leff berpendapat bahwa setiap orang memiliki hak atas tempat duduk yang sudah dipesannya. Tapi, terkadang penumpang lain dapat mencoba untuk bertukar kursi yang diinginkan dengan sekadar meminta bertukar tempat duduk. "Miliki alasan kuat yang akan diterima oleh orang yang Anda tanya," kata Leff.
Ia menambahkan akan lebih terima apabila memberikan tawaran yang lebih baik sebagai balasannya. Berikan sesuatu yang tidak hanya menguntungkan satu penumpang, tapi bisa memberikan keuntungan dan kenyamanan yang sama.
"Miliki sesuatu yang layak untuk ditawarkan sebagai balasannya, maka tidak akan menjadi hal yang sulit bagi orang tersebut untuk memberi apa yang Anda inginkan," jelasnya dikutip dari Fox News.
Cara menghadapi seat squatting
Menghadapi seat squatting bukan perkara yang mudah, hal ini bisa membuat penumpang frustasi selama penerbangan. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, pikiran harus tetap tenang dan hadapi dengan kepala dingin. Untuk menangani seat squatting, pastikan untuk melihat kembali boarding pass, kemudian komunikasi dengan orang tersebut secara sopan, dan tunjukan tiket Anda sebagai bukti.
Apabila orang tersebut menolak pindah, bisa memanggil pramugari atau pramugara untuk meminta bantuan. Mengambil kursi orang lain tanpa izin atau memaksa pindah pemilik kursi bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain selama penerbangan. Maka dari itu, perlu untuk menjaga ketertiban, etiket, saling menghormati, dan meminta bantuan kru pesawat apabila mengalami kesulitan. Dengan begitu, penumpang tidak akan stres selama penerbangan.
NIA NUR FADILLAH | FOX NEWS | FODORS