Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terowongan Ijo adalah terowongan kereta api yang terletak di sebelah timur Stasiun Ijo sejauh 347 meter, tepatnya di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Terowongan ini memiliki panjang 580 meter yang menembus perbukitan kapur Gunung Malang terletak antara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong di kilometer 425+120. Sampai sekarang, terowongan ini menjadi terowongan aktif terpanjang kelima di Pulau Jawa.
Terowongan ini menjadi salah satu terowongan yang paling sering dilintasi kereta api jarak jauh dari arah barat menuju timur, ataupun sebaliknya. Terowongan Ijo juga pernah digunakan sebagai lokasi syuting film Kereta Api Terakhir dan Daun di Atas Bantal, seperti dilansir Majalah Kereta Api.
Baca: 3 Terowongan Uji Nyali yang Populer di Indonesia
Terowongan Ijo dibangun pada kurun 1885-1886 oleh perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen (SS). Pembangunan terowongan ini masuk dalam proyek pembangunan jalur kereta api Yogyakarta-Cilacap dengan panjang 184,8 kilometer.
Adapun, teknis pembangunan terowongan ini dilakukan dengan cara menggali tanah pada setiap sisi barat dan timur mulut terowongan secara bersamaan. Cara ini sama dengan pembangunan Terowongan Lampegan pada lintas Bogor-Cianjur. Lalu, pada 20 Juli 1887 Terowongan Ijo dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Yogyakarta-Cilacap.
Awalnya, pengoperasian Terowongan Ijo digunakan sebagai sarana penumpang dan pengangkutan komoditas ekspor, seperti gula, kopi, indigo di Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas. Selain itu, terowongan ini juga dijadikan tempat pengangkutan hasil pertanian sehari-hari. Nantinya, hasil komoditas tersebut dibawa ke Pelabuhan Cilacap untuk dibawa dengan kapal ke Eropa.
Saat ini, Terowongan Ijo berada di bawah naungan Daerah Operasi V Purwokerto dan dikawal oleh petugas jaga terowongan (PJTW) di samping mulut terowongan. Terowongan ini dilewati oleh kereta api jarak jauh yang melintasi jalur selatan. Terowongan ini menjadi pilihan untuk railfans (pecinta kereta api) yang berburu kereta api masuk dan keluar terowongan, seperti dilansir p2k.unkris.ac.id.
Melansir heritage.kai.id, kini, sedang dilaksanakan proses pembangunan terowongan baru di utara Terowongan Ijo oleh pemerintah. Terowongan baru memiliki panjang 600 meter yang dibangun berdampingan dengan Terowongan Ijo. Pembangunan terowongan baru merupakan bagian dari Proyek Rel Ganda Lintas Selatan Jawa.
Di balik sejarahnya yang cukup panjang, terowongan ini juga memiliki segudang kisah mistis. Kejadian mistis yang paling sering terjadi di terowongan ini adalah adanya penampakan makhluk halus, khususnya penampakan keranda terbang atau sering disebut masyarakat Jawa dengan lampor. Banyak masinis yang mengaku melihat penampak lampor ketika melintasi Terowongan Ijo dengan versi beragam. Namun, itu menjadi hal biasa saja bagi para masinis ketika melintasi terowongan ini.
Meskipun Terowongan Ijo yang sering dilintasi kereta api Jakarta - Yogyakarta akan dinonaktifkan seiring dengan berlakunya sistem rel jalur ganda, tetapi bangunan tua terowongan ini tetap akan dipertahankan.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Tiga Terowongan Legendaris di Sepanjang Rel KA Jalur Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini