Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Mojokerto merupakan salah satu kota yang bersejarah dalam kehidupan Presiden pertama Soekarno atau Bung Karno. Di kota itu, ada sejumlah peninggalan sang proklamator yang bisa dijelajahi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bung Karno diketahui menghabiskan masa kecil di kota itu. Untuk mengenang sekaligus menjadi napak tilas, Pemerintah Kota Mojokerto pun membuat tugu setinggi kurang lebih dua meter sebagai tetenger (penanda) Bung Karno di sejumlah lokasi tempatnya melewati masa kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prasasti-prasasti ini menjadi tapak tilas dari perjalanan Soekarno selama tinggal di Kota Mojokerto, mulai dari rumah, tempat pendidikan hingga tempat-tempat bermain saat Soekarno kecil," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid dalam keterangannya, Selasa, 3 Januari 2023.
Lokasi tugu
Tugu berwarna keemasan itu dibangun di tujuh lokasi sebagai penanda bahwa Soekarno kecil pernah berada di tempat-tempat tersebut. Sejumlah tempat itu, di antaranya di Jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamuji, Jalan Empunala, kompleks kantor Pemkot Mojokerto, SDN Purwotengah, SMPN 2 Mojokerto dan Alun-Alun Kota Mojokerto.
Amin merinci prasasti yang dibangun di sudut persimpangan Jalan Gajah Mada serta Jalan Residen Pamuji merupakan lokasi rumah tinggal yang disewa keluarga Soekarno semasa tinggal di Kota Mojokerto. Di Jalan Gajah Mada, Soekarno dan keluarganya tinggal pada 1907 hingga 1910. Sedangkan di Jalan Residen Pamuji pada 1910 sampai 1917.
Prasasti yang sama juga didirikan di kompleks kantor Pemkot Mojokerto di Jalan Gajah Mada Nomor 143. Di masa kolonial, kawasan tersebut ada lapangan yang bernama Lapangan Barakan.
"Lapangan Barakan ini menjadi tempat bermain Soekarno kecil bersama teman-teman sebayanya," kata Amin.
Prasasti juga dirikan di area pemandian Sekarsari. Pada masa lalu, lokasi ini salah satu di antara lima sungai buatan atau kanal guna mengalirkan air yang menggenangi Kota Mojokerto. Sungai ini menjadi salah satu tempat favorit Soekarno dan teman-teman bermain.
Dua sekolah yang menjadi tempat Soekarno mengenyam pendidikan juga menjadi lokasi pendirian prasati, yakni SDN Purwotengah atau dulu dikenal sebagai sekolah ongko loro dan SMPN 2 Mojokerto yang dulu bernama Europe Lagere School (ELS).
Prasasti terakhir berada di kawasan Alun-Alun Kota Mojokerto. Lokasi ini dahulu menjadi jujugan Soekarno untuk bermain waktu kecil.
Adanya prasasti terkait Soekarno itu diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Mojokerto. "Harapannya prasasti-prasasti ini bisa menjadi bagian mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota wisata berbasis sejarah dan budaya," kara Amin.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.