Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyair Joko Pinurbo, yang akrab disapa dengan Jokpin meninggal pada usia 61 tahun, Sabtu pagi, 27 April 2024, di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia meninggalkan istri, Nurnaeni Amperawati Firmina, serta dua anak, yaitu Paskasius Wahyu Wibisono dan Maria Azalea Anggraeni, beserta menantu mereka, Alexander Gilang Samudra Rajasa, dan dua cucu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenazah Jokpin kemudian dibawa dari rumah sakit ke Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta (PUKJ) sekitar pukul 10.00 WIB untuk proses persemayaman. Ia dimakamkan di Pemakaman Demangan Wedomartani Ngemplak Sleman pada Ahad, 28 April, pukul 10.00 WIB.
Maria Azalea Anggraeni, putri Jokpin, menyatakan bahwa kesehatan ayahnya sudah menurun sejak Jumat, 26 April 2024. "Dia sudah dirawat di rumah sakit sejak Kamis (25 April 2024), dengan keluhan pada paru-parunya," kata Azalea.
Profil Jokpin
Joko Pinurbo dilahirkan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962. Dia merupakan salah satu figur sastra yang masyhur di Indonesia.
Dia menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang sekarang dikenal sebagai Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Minatnya dalam menulis puisi sudah dimulai sejak masa sekolah menengah.
Karya-karya puisi Joko Pinurbo telah memberikan warna tersendiri dalam sastra Indonesia. Gaya penulisannya yang menggabungkan humor, ironi, lirik, budaya pop, dan satir sosial telah memikat banyak pembaca. Puisi-puisinya memiliki daya tarik yang kuat karena mampu mengkritik realitas sosial dengan cara yang lucu tetapi tajam.
Joko Pinurbo, yang tinggal di Yogyakarta, sering diundang untuk mengambil bagian dalam berbagai pertemuan dan festival sastra. Karyanya juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, dan Mandarin, menunjukkan daya tarik universal dari karya-karyanya.
Beberapa puisi karya Jokpin telah diadaptasi menjadi musik oleh seniman seperti Oppie Andaresta dan Ananda Sukarlan.
Joko Pinurbo juga telah menerima banyak penghargaan sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa. Beberapa di antaranya termasuk Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Hadiah Sastra Lontar (2001), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014), serta Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019).
Selain puisi, karya-karya Jokpin juga meliputi esai, cerita, dan terjemahan puisi dari penyair asing. Di antara karyanya adalah buku puisi, buku cerita, dan kumpulan esai sebagai berikut.
Buku Puisi
1. Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018)
2. Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001)
3. Pacarkecilku (Magelang: Indonesia Tera, 2002)
4. Telepon Genggam (Jakarta: Kompas, 2003; Yogyakarta: Basabasi, 2016; Diva Press, 2019)
5. Kekasihku (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004; Jakarta: Omah Sore, 2010)
6. Pacar Senja (Jakarta: Grasindo, 2005)
7. Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
8. Kepada Cium (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
9. Tahilalat (Jakarta: Omah Sore, 2012; Yogyakarta: Basabasi, 2017)
10. Baju Bulan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013)
11. Surat Kopi (Motion Publisihing, 2014; Jakarta: Grasindo, 2019)
12. Bulu Matamu: Padang Ilalang (Motion Publisihing, 2014; Yogyakarta: Diva Press, 2019)
13. Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)
14. Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (Jakarta: Grasindo, 2016)
15. Buku Latihan Tidur (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017)
16. Perjamuan Khong Guan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020)
17. Salah Piknik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021)
18. Sepotong Hati di Angkringan (Yogyakarta: Diva Press, 2021; 2022)
19. Kabar Sukacinta (Yogyakarta: Kanisius, 2021)
20. Epigram 60 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022)
Buku Cerita
Srimenanti (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019)
Kumpulan Esai
1. Bermain Kata, Beribadah Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
2. Berguru kepada Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
Terjemahan (Puisi)
1. Trouser Doll (Jakarta: Lontar, 2002)
2. Borrowed Body and Other Poems/Geliehener Korper und Andere Gedichte(Jakarta: Lontar, 2015)