Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

27 April 2024 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali kehilangan sastrawan berbakat. Penulis sekaligus penyair Joko Pinurbo meninggal dalam usia 61 tahun, di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogjakarta, Sabtu pagi, 27 April 2024. Tepat dua minggu sebelum hari ulang tahunnya ke-62 tahun yang jatuh pada 11 Mei 1962.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Joko Pinurbo atau lebih akrab disapa Jokpin di dunia kepenulisan, tak hanya meninggalkan istri Nurnaeni Amperawati Firmina dan dua anak Paskasius Wahyu Wibisono, Maria Azalea Anggraeni, Alexander Gilang Samudra Rajasa (menantu) serta dua cucunya. Da juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca.

Puisi Joko Pinurbo

Karya berupa buku dan puisi ditulisnya dengan banyak varian judul. Menilik laman Instagram-nya, Joko Pinurbo ternyata memilih tiga foto tulisan untuk disematkannya di bagian paling atas feed Instagram-nya. Tulisan itu seolah mengingatkannya tentang kematian yang ia tulis dalam kurun tahun yang berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, ada puisi Malam Saya yang disematkan dalam akun @jokpin.jogja. Postingan itu adalah sebuah tulisan yang ditulis di sebuah background putih. "Melepas," tulisnya dalam keterangan unggahan pada 26 Juli 2021 lalu.

Isi dari tulisannya seperti ini:

Malam Saya

Malam ini malam saya

Malam yang dicetak hitam-putih saja

Malam ketika bulan mengenakan baju abu-abu

Malam ketika angin berhenti berhembus untuk menghormati daun-daun gugur yang tersungkur di atas batu

Joko Pinurbo, 2012

Lalu, dalam sematan lainnya di Instagram, dia mengunggah penggalan puisi pada 18 Juli 2021. Puisi itu merupakan sebuah penggalan tulisannya dalam judul Sumeleh yang ditulis saat dirinya melakukan reuni SMA.

Isi tulisannya:

Yang berduka

dalam tralala

Akan bersuka

dalam trilili

Joko Pinurbo, 2016

Lalu, terakhir, ia menuliskan sebuah puisi yang berjudul Cita-cita yang diunggah pada 5 Agustus 2022, di sematan Instagram-nya. Puisi yang ditulis Joko Pinurbo tahun 2003 itu mempunyai makna yang dalam. 

Puisi itu berbunyi:

Cita-Cita

 

Setelah punya rumah, apa cita-citamu?

Kecil saja; ingin sampai rumah saat senja

Supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela

 

Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan makin bertumpuk 

Uang makin banyak maunya, jalanan macet, akhirnya pulang terlambat 

Seperti turis lokal saja, singgah menginap di rumah sendiri buat sekedar melepas penat

 

Terbitlah waktu dengan tekun dan sabar membangun sengkarut

Tubuhku menjadi rumah besar yang ditunggui seorang ibu

Ibu waktu berbisik mesra, "Sudah kubuatkan sarang senja di bujur barat tubuhmu. Senja sedang berhangat-hangat di dalam sarangnya."

Joko Pinurbo, 2003

Pemakaman Joko Pinurbo

Joko Pinurbo akan dimakamkan pada Minggu 28 April di Pemakaman Demangan Wedomartani Ngemplak, Sleman, pukul 10.00 WIB. Pada Sabtu sore ini akan digelar misa pemberkatan dan pada Minggu pagi misa requiem untuk sastrawan itu sebelum dimakamkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus