Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Menikmati Panorama Gunung Rinjani di Pagi Hari dari Bukit Telu

Wisatawan yang ke Bukit Telu bisa menikmati pemandangan Gunung Rinjani dari bawah, ditemani kopi atau teh serta camilan.

19 Februari 2024 | 23.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Bukit Telu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang ingin menikmati panorama Gunung Rinjani dari bawah. Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) di bawah Pos I Pendakian Gunung Rinjani, bukit ini menawarkan pemandangan padang rumput luas yang menyejukkan mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selepas subuh, Sabtu, 17 Februari 2024, tujuh unit mobil double cabin yang membawa rombongan wartawan dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat menuju ke sana. Titik pemberangkatan offroad ini adalah Hotel Bobo Cabin Rinjani Sembalun Lombok Timur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setibanya di area ini, matahari sudah memancarkan sinarnya di sela Bukit Pergasingan di arah timur. Inilah pemandangan yang paling dinanti wisatawan yang datang ke sini. Bukan hanya anak muda yang masih memiliki fisik kuat untuk mendaki, para manula pun bisa menikmatinya. 

"Penggemar wisata alam tidak terkendala fisik,’’ kata Direktur Operasional Lombok Golden Earth Prakoso Dwi Wibowo, 27 tahun, saat memamdu perjalanan off road ini. 

Oleh Pras, panggilan sehari-harinya, para penjelajah manula yang ke Bukit Telu biasanya disuguhi kopi atau teh beserta makanan ringan seperti jagung, ketela, dan kacang rebus.

Bisa mendaki Rinjani

Dari sana, jika ingin melanjutkan pendakian, butuh waktu lebih dari 10 jam untuk sampai ke puncak Rinjani atau turun ke danau Segara Anak.  

Untuk bisa mengikuti paket perjalanan ke Bukit Telu ini, pengunjung bisa menggunakan minimal dua unit mobil yang masing-masing berbiaya Rp 2,5 juta dapat memuat tiga orang. Lombok Golden Earth menyediakan mobil Nissan Navara, Hi Lux, Ford Ranger, Mitsubhsisi L200 Strada, atau Triton.

Sinar matahari muncul di celah Bukit Pergasingan yang tampak dari Bukit Telu, Lombok (TEMPO/Supriyantho Khafid)

Biasanya, setelah dari Bukit Telu, perjalanan dilanjutkan kembali ke tengah kota Kecamatan Sembalun menuju Bukit Selong yang memiliki ketinggian 1.800 mdpl. Perjalanan ini melalui Kampung Bambu dan Desa Beleq yang dikenal sebagai kompleks rumah Sasak zaman dulu. Dari sini juga wisatawan bisa melihat dari dekat Bukit Pergasingan, yang tingginya 1.670 mdpl.

Sembalun, yang berada di kaki gunung Rinjani, 3.726 mdpl, menjadi alternatif akomodasi para pendaki ke Rinjani. Dari sini, pendakian bisa dilakukan ke bebrapa tempat di sekitarnya, seperti Bukit Anak Dara, Bukit Bao Ritip, Bukit Kondo, Bukit Lembah Gedong, Bukit Malang, Bukit Nanggi, Bukit Pal Jepang, Bukit Pergasingan, Bukit Sempana, Savana Dandaun, dan Savana Propok.

Daerah potensial untuk wisata

Sebagai daerah potensial berkembang sebagai tujuan wisata di Indonesia, Nusa Tenggara Barat pernah dijuluki sebagai destinasi di dalam area segi tiga emas di antara Bali, Komodo di Nusa Tenggara Timur, dan Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Karena itu, investasi di bidang pariwisata dibutuhkan di sini. "NTB ini bukan daerah yang warganya memiliki simpanan banyak, tapi ini daerah potensial mendatangkan investasi,’’ kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) Berry Arifsyah Harahap.

Selain Rinjani, Gili Trawangan, Gili Mneo dan Gili Air, Lombok menjadi tujuan wisata wisatawan mancanegara setelah Bali. Di sini juga terdapat destinasi sport tourism kelas dunia Mandalika. 

SUPRIYANTHO KHAFID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus