Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film How to Make Millions Before Grandma Dies besutan sutradara Pat Boonnitipat yang tayang di Indonesia pada 15 Mei 2024 lalu sukses mengajak jutaan penonton Indonesia untuk ikut dalam perjalanan haru Amah dan M. Sekitar 3 pekan penayangan film, tercatat lebih dari 3 juta penonton Indonesia menyambut film Thailand yang hingga hari ini berhasil mencapai rating secara global sebesar 8.4/10 di laman IMDb.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari laman Travel + Leisure Asia, lokasi utama yang menjadi tempat syuting film tersebut adalah Talat Phlu yang berada di area Thonburi. Area permukiman ini berada di bagian barat Sungai Chao Phraya, bagian dari Bangkok yang masih jarang tersorot wisatawan. Meski begitu, keberadaan area Khlong di dekatnya menjadikan permukiman yang sudah ada sejak pertengahan tahun 1700-an ini sering dilewati sebagai area penghubung dan pusat perdagangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
How to Make Millions Before Grandma Dies. (Imdb)
Menjajal Jajanan di Pasar Talat Phlu
Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di Talat Phlu adalah pasarnya. Dengan berjalan kaki sebentar dari BTS Skytrain Talat Phlu, wisatawan dapat menemukan surga jajanan kaki lima di sana. Dipenuhi kedai-kedai dengan beragam pilihan hidangan, pasar ini terkenal dengan kuliner yang terjamin kualitasnya. Toko-toko di sini rata-rata berjualan turun-temurun dari generasi ke generasi, sehingga tidak akan membuat Anda menyesal menghabiskan uang untuk membeli oleh-oleh atau jajanan.
Salah satu kedai yang terkenal adalah milik Kim Aeng yang telah menjual hidangan dari pisang manis yang dilengkapi santan selama lebih dari 30 tahun. Harga yang ditawarkan juga tidak mahal. Hanya dengan 20 bath Thailand atau sekitar Rp 8-9.000 per porsim sudah bisa menikmati salah satu hidangan khas Bangkok tersebut.
Talat Phlu. (tourismthailand.org)
Selain Kim Aeng, ada pula Tek Heng yang telah menggunakan resep yang sama selama tiga generasi untuk membuat mee krob. Satu porsi mie beras goreng dengan gula palem dan kecap tersebut bisa dijajal dengan mengeluarkan uang sebesar 120 bath Thailand, atau sekitar Rp 54.000. Renyah, beraroma, dan lezat — semuanya dapat dinikmati di dalam satu hidangan. Ada pula Khao Moo Daeng atau nasi dengan lauk babi panggang, dan hidangan manis penutup lainnya yang khas Thailand.
Napak Tilas Sejarah di Kuil Chantharam Worawihan
Selepas menjelajahi kuliner khas Thailand di pasar, belum lengkap kalau tidak mencoba mempelajari asal-usul sejarah Talat Phlu melalui kuil-kuil peninggalan yang masih dirawat hingga hari ini. Salah satu kuil yang terkenal adalah Wat Khlong Talat Phlu atau Chantharam Worawihan, kuil kerajaan yang dibangun pada masa Raja Rama III.
Tidak hanya pengalaman magis mengunjungi bagian dari peninggalan yang bersejarah, wisatawan juga akan dimanjakan dengan keindahan dari perpaduan seni dan arsitektur Buddha dan Tiongkok. Di kuil ini terdapat gambar Buddha dan seni mural Tiongkok San Chao Tuek Din (San Chao Tou Lhong San or Thep Pun Tao Tong) yang dapat ditemukan di satu tempat.
Bepergian Menaiki Kereta Api
Pengalaman menaiki kereta dari atau ke Talat Phlu merupakan salah satu aktivitas yang direkomendasikan untuk merasakan lokalitas warga setempat. Setelahnya, coba nikmati waktu berjalan melewati ruko Sino-Thailand kuno yang akan membuat Anda merasa seperti dibawa kembali ke masa lalu. Menyaksikan langsung suasana dan lanskap permukiman ini dari dekat mampu melengkapi pengalaman menonton How to Make Millions Before Grandma Dies yang membuat banjir air mata sekaligus menghangatkan hati. Pengalaman yang sayang untuk dilewatkan!
TRAVEL AND LEISURE ASIA | TOURISM THAILAND