Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tujuh tahun vakum, Meghan Markle, Duchess of Sussex kembali ke Instagram. Pada Rabu, 1 Januari 2025, mantan aktris serial Suits (2011) itu mengunggah video perdana di akun baru bernama @meghan. Dalam video itu, Meghan tampak berlari tanpa alas kaki menuju debur ombak di sebuah pantai, dan menuliskan ‘2025’ di atas pasir, lalu berlari melewati kamera dengan senyum lebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akun yang telah diverifikasi itu langsung menarik perhatian publik. Dalam 24 jam pertama, akun baru Meghan berhasil meraih 829 ribu pengikut. Namun, Meghan memilih untuk menutup kolom komentarnya. Menurut laporan ABC News, video itu direkam oleh suaminya, Pangeran Harry, di sebuah pantai dekat kediaman mereka di Montecito, California.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada unggahan berikutnya kemarin, Meghan menjelaskan maksudnya membuat akun Instagram pribadi. Ia mengunggah video teaser program yang dibuatnya bersama Netflix. "Saya sangat bersemangat untuk berbagi ini dengan Anda. Saya harap Anda menyukai acaranya sebanyak yang saya suka saat membuatnya. Semoga tahun baru yang fantastis untuk kalian semua," tulisnya.
Tujuh Tahun Meghan Markle Vakum Media Sosial
Meghan meninggalkan media sosial pada tahun 2018, bertepatan dengan keseriusan hubungannya dengan Pangeran Harry dan dimulainya tugas-tugas kerajaan. Sebelum menikah, Meghan dikenal sebagai pengguna aktif Instagram. Ia kerap berbagi tentang anjing-anjing peliharaannya, tempat makan favorit, hingga perjalanan ke berbagai belahan dunia.
Meski kini membuka akun pribadi baru, selama ini ia tetap terhubung dengan publik lewat akun @sussexroyal yang dibuat bersama Pangeran Harry pada 2019. Pada Maret 2024, Meghan juga meluncurkan akun baru untuk merek produk miliknya, American Riviera Orchard, yang menjual produk seperti selai dan buku resep.
Pandangan Meghan Berubah Soal Media Sosial
Kembalinya Meghan ke Instagram tidak bisa dilepaskan dari dinamika kehidupan digital yang pernah ia jalani. Dilansir dari Enews, dalam sebuah panel di Konferensi SXSW pada Maret lalu, Meghan mengungkap tekanan besar yang ia hadapi di dunia maya.
“Sebagian besar perundungan dan pelecehan yang saya alami di media sosial terjadi saat saya mengandung Archie dan Lili, serta saat mereka masih bayi,” ujarnya. Meghan menambahkan bahwa pengalaman itu mengubah cara ia memandang media sosial. “Ini bukan sekadar komentar sinis—ini kejam,” kata dia.
Ia menggambarkan masa-masa itu sebagai periode yang sakral dalam perjalanan keibuannya, ketika perlindungan terhadap anak-anak dan dirinya sendiri menjadi prioritas utama. Istri Pangeran Harry itu menilai, meninggalkan media sosial adalah cara lain untuk melindungi anak-anaknya.
Cerita Meghan tentang perjuangannya melawan perundungan daring bukanlah hal baru. Pada 2020, dalam podcast Teenager Therapy, ia menyebut dirinya sebagai orang paling banyak diintai secara daring di seluruh dunia pada 2019. “Selama delapan bulan dari tahun itu, saya bahkan tidak terlihat. Saya sedang cuti melahirkan atau bersama bayi,” ungkapnya.
Namun, Meghan tidak membiarkan pengalaman itu membungkamnya. Dalam sebuah acara di Kolombia pada 2024, ia juga menyoroti pentingnya peradaban digital yang lebih ramah. “Nenekmu mungkin pernah berkata, ‘Jika tidak ada hal baik yang ingin kau katakan, lebih baik diam.’ Namun, era digital telah menciptakan budaya yang hampir bertentangan: jika tidak ada hal kejam yang bisa kau katakan, lebih baik diam,” ujarnya.
Sejak mundur dari keluarga kerajaan pada 2020, Harry dan Meghan kini fokus membangun karier independen di Amerika Serikat. Mereka merilis dokumenter Netflix pada 2022 berjudul Harry & Meghan, dan Meghan juga terus mengembangkan bisnisnya di bidang gaya hidup.
Akun Instagram @sussexroyal, yang dirintis pada 2019 setelah berpisah dari rumah tangga Istana Kensington, turut menjadi medium utama mereka untuk berbagi informasi tentang kelahiran anak pertama mereka Archie Mountbatten-Windsor, promosi bisnis, hingga aktivitas filantropi.
INSTAGRAM | ABC NEWS | YOUTUBE | ENEWS