Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan sejumlah titik di berbagai daerah yang memiliki potensi wisata bahari. Menteri Trenggono mendukung upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita punya potensi di sektor wisata bahari," kata Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis pada Kamis 7 Januari 2021. Dari survei tim Kementerian Kelautan dan Perikanan, Menteri Trenggono menjelaskan, beberapa titik wisata bahari yang dapat dielaborasi berupa kawasan pesisir, hutan mangrove, dan taman nasional bawah laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spot wisata bahari itu, menurut dia, memiliki keunikan tersendiri, belum tereksplorasi, dan mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Untuk destinasi wisata bahari berupa taman nasional bawah laut ada di perairan bawah laut Sawu, Pulau Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, sampai Laut Banda.
Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa 17 Maret 2020. Pemerintah Provinsi NTB menutup akses pintu masuk menuju destinasi wisata Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di Kabupaten Lombok Utara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Trenggono melanjutkan, wisata bahari bawah laut juga terdapat di Labuan Jambu di Sumbawa, Gorontalo, dan Probolinggo. Jangan lupakan juga potensi wisata bahari berupa aktivitas berenang bersama hiu paus dalam musim tertentu.
Pemanfaatan wisata bahari, Trenggono melanjutkan, harus diiringi dengan regulasi dan pengawasan ketat supaya ekosistem dan kelestarian lingkungan tetap terjaga. "Silakan Menteri Pariwisata menentukan potensi wisata bahari mana yang hendak digarap, kami siap bekerja sama," kata dia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengusulkan agar kapal-kapal sitaan hasil operasi pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal dapat mendukung wisata bahari.