Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Muhammadiyah kini bisa dinikmati jutaan warga organisasi masyarakat Islam di Indonesia itu. Keberadaan museum yang diresmikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Senin, 14 November 2022 itu dapat dikunjungi siapapun di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Muhadjir, keberadaan museum ini penting, sebab Muhammadiyah merupakan organisasi visioner dan dinamikanya tinggi. Museum ini dapat menjadi tempat mengadikan jejak dan bukti sejarah Muhammadiyah.
Museum Jadi Etalasi Sejarah Pergerakan Dakwah Muhammadiyah
"Walaupun bangunannya tidak terlalu besar, tapi cukup representatif lah. Nanti tugas selanjutnya tinggal mengembangkan saja seiring perkembangan Muhammadiyah . Banyak artefak Muhammadiyah yang belum terkumpul," kata Muhadjir, saat peresmian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Museum ini menjadi etalase sejarah dan dinamika pergerakan dakwah Muhammadiyah di masa lalu, kini, dan rencana Muhammadiyah ke depan. Museum Muhammadiyah menjadi ruang yang menyajikan sejarah Muhammadiyah dalam peran keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan, serta memiliki nilai sebagai media informasi, transformasi nilai, edukasi, dan rekreasi.
Museum ini memberikan informasi kepada publik mengenai sejarah dan peran Muhammadiyah. Nilai-nilai keteladanan yang direpresentasikan tokoh-tokoh Muhammadiyah terlihat di sini, termasuk di dalamnya para pahlawan nasional dari Muhammadiyah , antara lain foto Bung Karno dan Fatmawati, dipajang di dalam museum.
Peresmian Museum Muhammadiyah pada Senin, 14 November 2022. Foto: Istimewa.
Di dalam museum, para pengunjung bisa melihat sejarah perjalanan Muhammadiyah yang penyajiannya dipadukan dengan teknologi lumayan canggih. Suasana museum juga membuat kerasan para pengunjung.
Peresmian Museum Muhammadiyah ini dilakukan menjelang dilangsungkannya Muktamar Muhammadiyah di Surakarta pada 18 - 20 November 2022. Menurut Muhadjir, pencetus pembangunan museum justru datang Presiden Joko Widodo. Museum ini merupakan hadiah Presiden bagi persyarikatan Muhammadiyah.
Warga Muhammadiyah Ditunggu Sumbang Artefak di Museum
"Museum ini asal muasalnya dari Pak Presiden Jokowi. Ini hadiah beliau untuk persyarikatan Muhammadiyah dan waktunya cukup lama, karena Covid-19 perlu lima tahun dan beliau (Presiden) meletakkan batu pertama," kata Muhadjir.
Haedar Nashir , Ketua Umum PP Muhammadiyah menuturkan, masih banyak artefak Muhammadiyah yang belum terkumpul. Setelah museum ini diresmikan, ia yakin para anggota Muhammadiyah yang mempunyai artefak akan menyerahkan ke museum sehingga akan makin lengkap.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih