Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Najwa Shihab memberikan semangat kepada para siswa dan mahasiswa yang lulus pada tahun ini. Ia ikut bersimpati lantaran perayaan kelulusan yang seharusnya bisa dirayakan tidak bisa digelar karena pandemi corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gara-gara corona, bukan saja kegiatan belajar mengajar yang harus dialihkan di rumah. Tapi kelulusan kena imbasnya. Perayaan wisuda banyak ditunda oleh perguruan tinggi dan sekolah. Bahkan sebagian dibatalkan. Yang sudah bertahun-tahun menantikan pakai toga, pamer pendamping wisuda dan update foto di feed Instagram, harus menanggung kecewa," kata Najwa dalam unggahan di IG TVnya pada Senin, 1 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia pun merasa lebih simpati kepada siswa lulusan SMA dan SMK. "Karena disederhanakan proses kelulusannya, maka angkatan 2020 kerap kali diremehkan, lalu disebut Angkatan Corona atau Angkatan Virus. Adik-adik, jangan kecil hati, bahkan kalian perlu memberi selamat kepada diri sendiri," kata putri ulama besar Indonesia, Quraish Shihab itu.
Menurut perempuan yang akrab disapa Nana itu, keberadaan angkatan 2020 ini justru patut mereka rayakan dengan enam alasan. "Mereka adalah angkatan emas Indonesia," katanya.
Pada unggahan foto ini, Najwa Shihab bercerita mewarnai rambut sendiri di rumah. Hasil warnanya tak sesuai dengan gambar yang ada di kotak cat rambut. Foto ini diunggah pada Selasa,14 April 2020. Instagram.com/@najwashihab
Enam alasan itu adalah, yang pertama, perubahan dimulai di tahun ini. "Banyak perubahan sistem pendidikan di Indonesia dimulai di tahun ini. Siswa dan mahasiswa dibiasakan belajar secara online. Enggak ada lagi tuh siswa dimarahi karena pakai sepatu warna-warni atau tawuran sepulang sekolah," katanya.
Di tahun ini pula, ada penghapusan ujian nasional. Upaya menghapus UN sudah dilakukan sejak lama. "Angkatan 2020 adalah yang pertama berkesempatan melaluinya." Jadi, kata Nana, mereka yang lulus di tahun ini adalah angkatan yang adaptif terhadap perubahan.
Kedua, tahan banting. "Tahun 2020 itu penuh tantangan, dituntut diam di rumah, banyak rencana yang harus dirancang ulang, dikepung rasa bosan, apalagi kalau internet di rumah ngadat, boros pulsa demi kuota," katanya.
Di tahun ini pula, kita merasakan kehilangan Glenn Fredly dan Didi Kempot yang bisa menghibur saat hati sedang lara. "Eh ketika sudah lulus dibilang dapat give away dari pemerintah," celetuk Nana. "Padahal mereka lebih tegar."
Najwa Shihab berbicara tentang kondangan pernikahan virtual. Instagram
Yang ketiga, ini adalah angkatan yang percaya kepada sains. Covid-19, kata dia, membuat manusia mulai mempercayai, sains itu benar adanya. "Angkatan 2020 menjadi generasi yang lebih rasional serta bersandar pada sains dan data, bukan cuma teori asal," ucapnya.
Keempat, kata Nana, lulusan 2020 ini merupakan angkatan yang sadar krisis iklim. Situasi yang ada yang serba baru dan sainstifik membuat anak muda hari ini memiliki pola pikir yang lebih berorientasi pada masa depan.
"Setelah dunia sembuh dari wabah, angkatan 2020 masih menyadari ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama, krisis iklim," ujarnya. "Mereka sadar, bahwa batas dan negara tak lagi penting ketika menghadapi musibah bersama."
Yang kelima, ujian sebbenarnya adalah setelah lulus, terutama para sarjana lulusan 2020, harus mencari pekerjaan apalagi pada situasi yang tidak menentu saat PHK di mana-mana. "Tapi ini momentum untuk menjawab tantangan ini sekreatif mungkin agar bisa membuat peluang kerja baru untuk membantu memulihkan perekonomian kita," kata founder Narasi TV ini.
Terakhir, angkatan 2020 itu tabah terhadap rindu. "Ada julukan lain untuk 2020 ini adalah angkatan LDR, yang mempunya kekasih semua harus terbiasa oleh jarak," ucap Najwa Shihab.