Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggarapan film 212 The Power of Love tidak berjalan mulus. Oki Setiana Dewi selaku eksekutif produser mengakui sempat terkendala dana dalam menggarap film ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Oki, sekalipun ada yang berniat mendanai, ada motif tertentu. Karena itu, dia menolak karena tidak ingin film 212 The Power of Love ditunggangi kepentingan politik.
"Film ini memang kendalanya adalah pada waktu itu biaya. Karena tidak ada yang mau mensponsori film ini karena udah takut duluan dengan 212. Ada yang mau mendanai, tapi memiliki kepentingan tertentu, dan kami tidak mau," kata Oki di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Mei 2018.
Film 212 The Power of Love. YouTube
Oki kemudian memilih melakukan urunan dengan teman-teman agar bisa merealisasikan penggarapan film ini. Hal itu, kata dia, dilakukan agar film ini bebas dari kepentingan politik.
"Jadi saya dan teman-teman urunan mewujudkan film ini. Kami tidak ingin ada kepentingan politik apa pun dalam film ini. Yang kami ingin sampaikan adalah The Power of Love," ujarnya.
Oki Setiana Dewi berharap film 212 The Power of Love bisa menjadi pemersatu umat dan penebar perdamaian bagi masyarakat Indonesia. "Film ini aman ditonton semua usia, semua agama. Ini film tentang cinta, terutama keluarga," ucapnya.