Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Pacific Rim: Uprising, Sekuel Tanpa Pengembangan Karakter Cerita

Pacific Rim: Uprising menyajikan unsur humor lebih banyak. Mungkin ini pengaruh dari komposisi pemain yang jauh lebih muda. Tapi juga ada yang hilang

24 Maret 2018 | 15.19 WIB

Sekuel Pacific Rim (2013) mulai tayang di bioskop sejak 21 Maret 2018.
Perbesar
Sekuel Pacific Rim (2013) mulai tayang di bioskop sejak 21 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Sepuluh tahun berlalu sejak pertarungan besar Jaegers—robot super raksasa—melawan para Kaiju—monster alien—yang menerobos masuk lewat perut bumi di Samudera Pasifik. Pertarungan akhirnya dimenangkan Jaegers. Dan segera dipastikan, di bumi ini tak ada lagi akses masuk bagi para Kaiju ke permukaan bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski semua portal sudah dipastikan tertutup rapat, Jaegers tetap waspada dan berjaga. Bahkan Jaegers jadi idola dan pahlawan anak-anak. Ditambah lagi kini Gipsy Avenger—sebagai Jaegers andalan yang tersisa dari pertarungan terakhir—dipertemukan dengan kawanan Jaegers baru di antaranya Saber Athena, Bracer Pheonix, Guardian Bravo, dan Titan Redeemer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jaegers yang sudah tak berfungsi, suku cadangnya banyak dicari para pelaku bisnis pasar gelap. Jake Pentecost (John Boyega)—putra Stacker Pentecost (Idris Elba)—jadi salah satu pelakunya. Sebelumnya Jake sempat mengikuti jejak ayah dan kakak tirinya, mengikuti pelatihan pilot Jaegers. Tapi tanpa alasan yang jelas Jake memilih keluar dan membuat pernyataan, “aku bukan ayahku!” sebuah penegasan mengingat sang ayah dikenang sebagai penyelamat dunia pada 2025 lalu.

John Boyega dan Scott Eastwood, dalam film Pacific Rim Uprising. (Legendary Pictures/Universal Pictures via AP)

Meski yakin Kaiju sudah sepenuhnya kalah dan tak ada lagi akses masuk ke bumi, kewaspadaan tetap dijaga. Kekhawatiran Kaiju kembali tetap ada. Setidaknya itu yang dirasakan Amara Namani (Cailee Spaeny), sebatang kara akibat penyerangan Kaiju 10 tahun lalu. Ia perlahan menciptakan Jaegersnya sendiri. Aksi pencurian onderdil dan kejar-kejaran mempertemukan Jake dan Amara. Singkatnya, keduanya dibawa ke Pan Pacific Defense Corps (PPDC)—Amara dilibatkan bergabung dalam kekuatan global yang sedang melatih pilot-pilot muda—kadet—di PPDC. Jake diminta untuk jadi salah satu pengajar mereka bersama mantan kawan sependidikannya, Nate Lambert (Scott Eastwood).

Cailee Spaeny memerankan Amara Namani di Pacific Rim: Uprising

Kisah pembuka Pacific Rim: Uprising ini benar-benar memunculkan orang-orang baru. Wajah Mako Mori (Rinko Kikuchi) jadi salah satu penghubung kepada kisah film ini sebelumnya. Mako adalah kakak tiri Jake. Salah satu pilot  yang selamat dari pertarungan melawan Kaiju satu dekade lalu.

Kemunculan Jaegers asing  yang tak dikenali menjadi penaklukkan pertama yang jadi debut Jake dan nate pun dilakukan. Upaya mencari tahu siapa atau apa yang memberi ancaman baru ini membuka kenyataan: jejak Kaiju masih ada. Jaegers asing ini bukan dikendalikan manusia seperti Jaegers lainnya. Ia dikendalikan Kaiju!

Seiring munculnya tanda bahwa Kaiju kembali terdeteksi di bumi, Seorang pengusaha Cina, Liwen Shao menggagas sebuah program shone Jaejoong, yang dikembangkan perusahaannya, Shao Industries.

Aktris Tian Jing salah satu pemain di Pacific Rim: Uprising memerankan Liwen Shao

Program usulan Liwen Shao ini tak lagi mengandalkan pilot manusia untuk mengendalikan Jaegers dari dalam tubuh robot. Jaegers cukup dikendalikan dari jarak jauh. Usulan ini sempat memicu pro dan kontra.

Deretan Jaegers di Pacific Rim: Uprising

Saat program usulan Liwen disetujui dewan, perilisan kendali Jaegers jarak jauh rupanya diam-diam dimanfaatkan seseorang untuk membuka kembali akses Kaiju muncul ke permukaan. Seseorang yang cukup tak diduga mengingat peran pentingnya di film pertama.

Pacific Rim: Uprising menampilkan hal baru, ya. Jaegers baru, lebih mentereng, lebih kuat? Juga musuh yang lebih besar. Tapi ternyata itu tak cukup untuk mengembalikan sensasi menikmati Pacific Rim. Kita tahu Pacific Rim, sebuah film robot melawan monster yang berbeda lantaran ada manusia di dalam robot sebagai pengendali. Selain itu, Del Toro yang sebelumnya duduk di kursi sutradara lihai menyajikan cerita dengan unsur humanis yang cukup kuat. Ada aksi mencekam, ada ketakutan, kecemasan, dan harapan.

Namun di Uprising, segalanya terkesan serba cepat dan terputus. Tak ada penghubung jalinan cerita yang kuat antara satu dengan yang lain. Apalagi banyak tokoh dan nama baru di film ini. Aksi melawan Kaiju pun tak memberikan ketegangan lagi.

Sekuel ini memang menyajikan unsur humor lebih banyak. Mungkin ini pengaruh dari komposisi pemain yang jauh lebih muda. Jake dan Nate memimpin sekitar 7 kadet muda dari berbagai belahan negara. Mereka jadi pahlawan baru di misi penyelamatan bumi kali ini. Bisa diduga akhirnya?

Pacific Rim: Uprising tetap punya visualisasi yang bagus. Masih bisa jadi pilihan tontonan akhir pekan, meski mungkin jika sudah menonton film sebelumnya akan gemas menyaksikan sekuel satu ini. Kita akan rindu Del Toro kembali duduk di kursi sutradara dan memperbaiki cerita selanjutnya.

 

Pacific Rim: Uprising

(Legendary Pictures and Universal Pictures)

Sutradara: Steven S. deKnight

Produser: Mary Parent, p.g.a., Cale Boyter, p.g.a.,Guillermo del Toro, John Boyega, Femi Oguns, Thomas Tull, Jon Jashni

Pemain: John Boyega, Scott Eastwood, Jing Tian, Cailee Spaeny, Rinko Kikuchi, Burn Gorman, Adria Arjona

Naskah: Steven S. DeKnight, Emily Carmichael, Kira Snyder, dan T.S Nowlin

Berdasarkan karakter: Travis Beacham

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus