Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lampung - Pulau yang berada di sisi paling barat Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung ini, konon diberi nama pisang karena dari jauh bentuknya seperti buah pisang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua dermaga yang bisa menjadi pilihan menuju Pulau Pisang. Pertama, dari Dermaga Krui, Pesisir Barat, dengan jarak tempuh 1-1,5 jam. Dari sini ombak lebih tenang saat di pagi hari.
Kedua, dari Dermaga Tembakak, dengan waktu tempuh 20-30 menit, hanya bila musim ombak lagi besar. Sepanjang jalan kita akan diombang-ambing, karena umumnya, perjalanan menggunakan jungkung, atau perahu kayu kecil.
Tidak hanya mempunyai pasir putih dengan laut yang jernih, Pulau Pisang mempunyai sejumlah daya tarik. Setidaknya, ada tujuh hal yang akan anda hadapi.
1. Nelayan di Pulau Pisang terkenal dengan tangkapannya berupa ikan marlin. Jadi saat berlibur ke sini, jangan lupa mencicipinya. Tak ada rumah makan di sini, tapi turis bisa memesan kepada nelayan dan minta dibakarkan.
2. Pulau ini juga terkenal dengan keahlian para perempuannya menyulam benang emas pada kain tapis. Kebanyakan perempuan yang bekerja di rumah tenun tapis di Tanjung Karang maupun Bandar Lampung berasal dari Pulau Pisang.
3. Memiliki luas 148,82 hektare itu, Pulau Pisang terdiri dari kebun-kebun, seperti kebun cengkeh. Jalur menuju kebun sudah disemen sehingga sepeda motor pun melaju mulus. Mengitari pulau pun cukup nyaman karena di mana-mana ada pohon rindang.
4. Ombak di seputar Pulau Pisang terkenal tinggi, bisa mencapai 5-7 meter, sehingga para peselancar termasuk dari mancanegara pun berdatangan. Bahkan pada bulan-bulan tertentu berbahaya karena mencapai 12 meter.
5. Di bagian belakang pulau yang menghadap Samudera Hindia, ada pemandangan unik yakni kapal yang terdampar. Tepatnya kapal tunda atau tug boat. Di dekatnya berupa pantai berpasir putih, dengan hamparan rumput dan jajaran pohon nyiur, menjadi tempat asik untuk bersantai.Jejak kapal yang terdampar di Pulau Pisang, lampung Barat. Tempo/Amston Probel
6. Berangkat lah pagi hari dari dermaga di Krui, maka di tengah perjalanan akan bertemu dengan gerombolan lumba-lumba hidung botol yang menggemaskan.
7. Bila tidak menginap, sebaiknya sebelum pukul 14.00 harus kembali ke Krui, karena lewat dari waktu tersebut ombak mulai tinggi dan sepanjang perjalanan ombak akan terus menerus menghantam perahu.
Pulau Pisang seperti paket lengkap bagi para pelancong dengan beragam minat. Mulai dari kuliner laut hingga kain unik tersedia di sini. Kapan anda akan mengunjunginya?
Artikel lain: Gua Sunyaragi, Situs Sejarah yang Eksotis di Tengah kota