Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Masyarakat antusias menyambut perayaan Hari Ulang Tahun HUT ke-280 Kota Solo yang puncaknya digelar hari ini, mulai Senin pagi, 17 Februari 2025. Festival Jenang Solo 2025 yang dihelat di koridor Ngarsapura, di Jalan Diponegoro Solo, menjadi magnet bagi ribuan warga untuk ikut menyemarakkan suasana peringatan hari jadi Kota Bengawan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak pukul 07.00 WIB, kawasan itu mulai padat dengan kedatangan para pengunjung mulai dari anak-anak sekolah hingga dewasa dari berbagai elemen masyarakat. Ada puluhan stan dari berbagai instansi pemerintah, kelurahan-kelurahan di Kota Solo, hingga UMKM, yang menyediakan beraneka macam jenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenang itu akan dibagikan kepada para pengunjung. Ada jenang sumsum, jenang mutiara, jenang pati, jenang, jenang ketan hitam, jenang kacang hijau, jenang lemu, jenang pelangi, dan lain-lain.
Rangkaian acara FJS 2025 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang juga diselenggarakan di lokasi itu. Salah satunya aksi memarut kelapa masaal yang diikuti oleh ratusan pelajar. Dengan penuh antusias, mereka memarut kelapa selama sekitar 30 menit. Aksi itu sekaligus untuk memperkenalkan proses pembuatan jenang kepada anak-anak muda.
Sementara itu, di salah satu sisi lokasi juga terlihat beberapa kelompok ibu-ibu beraksi senam bersama. Ada yang unik karena ada sekelompok ibu-ibu senam dengan mengenakan kebaya dan bersanggul. Mereka dengan semangat menggerakkan badan ke kanan-ke kiri mengikuti iringan musik dengan lagu Bengawan Solo.
Sekitar pukul 09.00 WIB, barisan Kirab Mustika Jenang Nusantara yang diberangkatkan dari Stadion Sriwedari Solo selepas upacara HUT pun tiba di koridor Ngarsapura. Dalam barisan itu ada Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Murtono, bersama jajaran pejabat lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Solo, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di antaranya Kepala Kepolisian Resor Kota Solo, Kepala Kejaksaan Negeri Solo, hingga Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Solo.
Sedianya, pembagian jenang akan dilangsungkan selepas acara pembukaan. Namun sebelum sesi pembukaan, warga justru langsung menyerbu sekitar 11 ribu takir jenang yang telah disiapkan sebelumnya. Tak sampai lima menit, jenang-jenang itu ludes.
Festival Jenang Solo tahun ini menjadi pagelaran ke-14, sejak diadakan pertama kali pada tahun 2012. Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Jenang Indonesia. Ketua Yayasan Jenang Indonesia, Tundjung Wahadi, mengemukakan ide kegiatan tersebut berawal dari keinginan pemerhati dan Pemerintah Kota Solo untuk menyelenggarakan festival yang belum pernah ada di mana saja.
“Kekayaan budaya kita salah satunya jenang, akhirnya muncul ide membuat Festival Jenang. Di Solo, di segala penjuru Solo mudah ditemui orang menjajakan jenang. Kemudian itu diangkat untuk supaya festival juga menjadi satu media pelestarian budaya,” kata Tundjung.
Saat ini, Festival Jenang Solo masuk ke dalam kalender event tahunan di Kota Solo. Pemilihan jenang dalam acara ini didasarkan pada tradisi Jawa yang selalu menghadirkan olahan makanan jenang dalam ritual-ritual slametan.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Solo, Satmaka menambahkan keberadaan Festival Jenang terasa sesuai dengan perayaan hari jadi Kota Solo yang penuh dengan doa, harapan dan permohonan.
Pilihan editor: Gratis 17 Jenis Jenang di HUT Kota Solo, Coba Jenang Procot