Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Ratusan warga Kampung Cinderejo Lor, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo mengikuti kegiatan Berbagi Jenang Ramadan yang digelar di wilayah itu, Jumat sore, 31 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kegiatan tersebut dibagikan jenang Ramadan yang terdiri lima rasa yaitu mutiara, kacang hijau, ketan hitam, sumsum merah atau grendul, dan sumsum putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga yang mengantre membawa wadah sendiri dari rumah seperti piring, mangkuk, maupun rantang. Tak hanya orang dewasa, khususnya ibu-ibu, tampak juga anak-anak yang terlihat antusias mengikuti kegiatan itu. Terlihat beberapa orang yang bukan merupakan warga setempat dan melintas di lokasi pembagian jenang turut mengantre untuk bisa ikut membawa pulang jenang tersebut.
Pemrakarsa Berbagi Jenang Ramadan, Mayor Haristanto mengungkapkan kegiatan itu merupakan tradisi yang diadakan setiap bulan Ramadan.
Ditambahkan pendukung penyelenggaraan Berbagi Jenang Ramadan, Kumalasari Kartini, kegiatan berbagi jenang atau bubur untuk takjil berbuka puasa itu sebagai bentuk ungkapan syukur atas berkah kesehatan dan kesejahteraan warga kepada Tuhan serta menyemarakkan Ramadan 1444 Hijriah.
"Yang bukan warga kampung tapi kebetulan pas lewat pun ikut mengambil bubur, tidak masalah. Kami juga menyiapkan boks bilamana ada yang tidak membawa mangkuk," ujar Kumalasari kepada Tempo.
Melalui kegiatan itu, Kumalasari mengatakan pihaknya bertujuan untuk menggelorakan sedekah peduli terhadap sesama.
"Dalam kesempatan itu saya juga sekaligus bersilaturahmi dan menyapa warga untuk meningkatkan kesetiakawanan sosial," ungkap Kumalasari yang juga merupakan salah seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gelora Indonesia itu.
Melalui kegiatan Berbagi Jenang Ramadan itu, ia turut menyosialisasikan cita-cita Partai Gelora Indonesia kepada warga.
"Saya sekaligus menyosiaslisasikan cita-cita Partai Gelora Indonesia untuk masa depan Generasi Gen 170 (Anak bangsa dengan tinggi minimal 170 cm) dan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara 5 besar dunia. Simbol dari 5 bubur tersebut," tuturnya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Program Belajar Tadarus Al Quran bagi Tuna Netra di Solo