Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pemerintah Kota Yogyakarta Libatkan Polisi Usut Kasus Pengamen Pukul Wisatawan

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Ekwanto mengatakan dari kejadian itu, Pemerintah Kota Yogyakarta terus memburu pengamen itu untuk mengklarifikasi.

5 Juli 2022 | 20.20 WIB

Lokasi baru sentra Kopi Joss Yogya bernama Slasar Malioboro. Tempatnya di Jalan Pasar Kembang atau kawasan Sarkem di sekitar Stasiun Tugu, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Perbesar
Lokasi baru sentra Kopi Joss Yogya bernama Slasar Malioboro. Tempatnya di Jalan Pasar Kembang atau kawasan Sarkem di sekitar Stasiun Tugu, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah melibatkan pihak kepolisian setempat untuk menindak kasus pemukulan wisatawan perempuan oleh pengamen di kawasan Jalan Mangkubumi Yogyakarta yang viral pada Sabtu, 2 Juli 2022. “Kalau melihat kasus pemukulan seperti itu unsur pidananya sudah masuk, maka kami libatkan kepolisian untuk mengusutnya,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi, Selasa, 5 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sumadi mengakui belum mendapatkan informasi profil pengamen itu. Ia tak bisa memastikan apakah pemukul merupakan warga Yogyakarta atau pendatang yang sedang mengais rejeki dengan menjadi pengamen di Yogyakarta di masa libur panjang sekolah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saat liburan seperti ini, apalagi long weekend, Yogya kedatangan banyak sekali wisatawan, sehingga mungkin ada warga luar yang ikut datang mencari rejeki di sini dengan cara mengamen,” kata dia.

Selama ini kejadian pengamen memaksa pengunjung memberikan uang dalam aksinya hampir tak pernah terjadi. Apalagi di kawasan padat wisatawan termasuk Jalan Mangkubumi, Malioboro, hingga Alun-Alun. “Kepada mereka yang mengamen di Yogya selama ini diarahkan agar tetap berlaku sopan, terutama kepada wisatawan, karena sektor wisata itu berkah utama bagi Yogyakarta,” kata dia.

Adapun Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro Ekwanto mengatakan pemerintah kota terus menindaklanjuti aksi pengamen yang memukul kepala wisatawan itu. "Saat mendapat informasi kejadian itu, kami turunkan petugas menyisir sepanjang Jalan Mangkubumi dan sekitarnya namun tidak menemukannya,” kata Ekwanto.

Ekwanto mengatakan dari kejadian itu, Pemerintah Kota Yogyakarta terus memburu pengamen itu untuk mengklarifikasi. “Kami akan keluarkan dia dari kawasan itu, dan meminta Satpol PP mengantisipasi kalau dia mengamen di tempat lain,” kata dia.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi Timbul Sasana Raharja menuturkan, pihak kepolisian telah menemukan wanita yang menjadi korban pemukulan pengamen itu. "Namun saat kami temui, korban tidak berkenan membuat laporan," kata Timbul. Timbul menuturkan laporan kepada polisi itu menjadi upaya agar kasus bisa ditindaklanjuti. 

Ia menuturkan,  Yogyakarta sebagai kota wisata, seharusnya setiap masyarakat turut menjaga kenyamanan. Kepolisian sendiri, kata dia, akan menerapkan langkah tegas berupa proses hukum bagi pelaku yang melanggar undang-undang.

Sebelumnya, sebuah unggahan wisatawan dipukul batu oleh pengamen di Kota Yogyakarta itu viral di media sosial Facebook. Dalam unggahan itu seorang wisatawan perempuan sedang makan di salah satu angkringan di Jalan Mangkubumi dan tiba-tiba dipukul pengamen yang mendekatinya dengan batu pecahan konblok pedestrian karena kesal tidak diberi uang.

Wisatawan itu mencoba melempar balik pengamen dengan batu namun pengamen itu keburu kabur. Dalam kejadian itu, pengunggah menyesalkan warga sekitar khususnya tukang parkir dan pihak keamanan yang ada di dekat lokasi tidak bertindak apa pun. Pengunggah juga menjelaskan pengamen yang melempar wisatawan tersebut sekilas tampak seperti orang berkebutuhan khusus.

PRIBADI WICAKSONO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus