Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka, Perhatikan Ketentuannya

Pembukaan pendakian Gunung Semeru secara resmi diumumkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melalui akun Instagram pribadinnya.

31 Desember 2024 | 07.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS) dan beberapa pendaki mengecek kondisi jalur pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo pada Jumat, 25 September 2020. TEMPO | Abdi Purmono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakian Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur akhirnya dibuka kembali setelah penutupan yang berlangsung selama lima tahun. Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sebelumnya ditutup karena berbagai alasan, termasuk pandemi Covid-19, serta erupsi yang terjadi pada 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembukaan pendakian Gunung Semeru secara resmi diumumkan pada 23 Desember 2024 oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melalui akun Instagram pribadinya. "Secara resmi, atas nama Kementerian Kehutanan, saya membuka pendakian Semeru hari ini,” kata Raja Juli, Senin, 23 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan pendakian Gunung Semeru dibuka dengan rute yang dibatasi hingga Ranu Kumbolo, sebuah danau yang terletak di jalur pendakian Gunung Semeru. Ranu Kumbolo terkenal dengan pemandangannya yang indah dan menjadi tempat favorit bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan alam Semeru.

Keputusan untuk membatasi pendakian hingga Ranu Kumbolo diambil demi menjaga keselamatan para pendaki. Hal ini dikarenakan hampir seluruh jalur pendakian lainnya tertutup oleh semak-semak yang tumbuh lebat selama lima tahun terakhir, akibat tidak ada aktivitas manusia yang melintasi jalur tersebut. Dalam video yang dibagikan oleh Raja Juli, ia menunjukkan kondisi jalur pendakian yang telah tertutup semak-semak dan belum pernah dilalui pendaki sejak penutupan dimulai.

Raja Juli menjelaskan pembukaan pendakian ini sudah melalui serangkaian koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dan Kepala BB-TNBTS. Meskipun pendakian hingga puncak Mahameru seharusnya bisa dilakukan, namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti potensi hujan lebat dan angin kencang, pendakian sementara hanya dibuka hingga Ranu Kumbolo.

Kepala BB-TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menyatakan, untuk mempersiapkan pembukaan pendakian, pihaknya telah melakukan serangkaian perawatan jalur pendakian yang dilakukan oleh petugas Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Pani.

Perawatan ini dilakukan pada 28-30 November 2024 dengan tujuan untuk memastikan jalur pendakian dalam kondisi baik dan aman bagi para pendaki. Selain itu, langkah-langkah antisipasi juga telah dipersiapkan oleh pihak BB-TNBTS meskipun status Gunung Semeru telah diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II).

Selain pembatasan jalur, BB-TNBTS juga memberlakukan kuota pendaki yang dibatasi hanya 200 orang per hari. Pendaki diharuskan melakukan pemesanan secara online melalui laman resmi yang telah disediakan.

Selain itu, pendakian solo hiking juga dilarang, dan pendaki hanya diperbolehkan mendaki dalam kelompok yang terdiri dari 2-10 orang dan harus didampingi oleh pemandu resmi yang terdaftar di kantor BB-TNBTS. Kebijakan ini diambil untuk memastikan keselamatan para pendaki dan untuk menghindari risiko yang dapat terjadi di jalur pendakian.

Abdi Purmono turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus