Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seekor anak penguin membuat penerbangan Air Chathams dari Bandara Wellington, Selandia Baru, delay selama 20 menit. Anak penguin itu berada di runway ketika pesawat akan lepas landas pada 12 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden itu diumumkan pada Rabu, 24 Januari 2024. "Ditemukan di landasan: pengunjung kecil yang sangat tidak biasa!" keterangan carousel foto yang menampilkan penguin berusia 6 minggu. “Pilot dan penumpang dengan sabar menunggu sementara staf Bandara Wellington berlomba membantu pengunjung (penguin) itu,” lanjut postingan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Staf bandara membawa hewan itu ke Kebun Binatang Wellington. Kebun binatang itu memiliki bagian khusus perawatan yang disebut "The Nest". "Kami telah melakukan beberapa pemeriksaan penguin di pagar kami untuk menjaga teman-teman kami yang bersirip menghindari masalah di masa depan," tambah postingan tersebut.
Petugas Margasatwa Bandara Wellington Jack Howarth mengatakan kepada People dalam sebuah pernyataan bahwa penguin itu merasa tidak nyaman karena suhu udara yang tinggi.
“Sensor di landasan pacu kami menunjukkan suhu 50 derajat, jadi tidak mengherankan jika mereka tidak terlalu senang,” kata Howarth. “Kami tidak yakin sudah berapa lama mereka terkena sinar matahari tanpa perlindungan, jadi saya pikir yang terbaik adalah membawanya ke sana, The Nest di Kebun Binatang Wellington karena mereka telah membantu kami memulihkan satwa liar lainnya. Mereka dengan senang hati membawanya untuk menenangkan diri dan memantau masalah lebih lanjut."
Ini adalah kejadian yang sangat tidak biasa dan pertama kalinya penguin berada di Bandara Wellington dengan cara seperti itu.
Kebun Binatang Wellington juga mengunggah video ke Instagram pada Rabu, 24 Januari 2024 yang memperlihatkan penguin biru tersebut dirawat oleh seorang anggota staf di rumah barunya.
Juru bicara Kebun Binatang Wellington mengatakan penguin tersebut baru saja menetas, berusia sekitar 6 minggu ketika ditemukan, dan baru saja berkembang, diperkirakan berasal dari Teluk Lyall yang mungkin tersesat dalam perjalanan pulang. “Meskipun kurus, lapar, dan sedikit kurus, penguin tersebut dalam keadaan sehat.
Setelah beberapa pemeriksaan darah dan rontgen, hewan tersebut ditemukan sedikit kurus namun sehat. Ia telah menjalani diet penambah berat badan dengan nakan bayak ikan untuk meningkatkan berat badannya. “Dalam perjalanan menuju pemulihan, segera setelah bulunya kedap air, Koror akan siap dilepasliarkan kembali ke alam liar,” update Instagram The Wellington Zoo berakhir.
Penguin biru atau korora terkenal sebagai spesies penguin terkecil di dunia, dan banyak yang tak tahu bahwa mereka memiliki kemampuan terbang. Populasi penguin biru dianggap salah satu yang berisiko dan menurun, menurut Departemen Konservasi Selandia Baru. Banyak penguin yang pindah ke pulau-pulau lepas pantai untuk menghindari gangguan dan predator.
PEOPLE | NEW ZEALAND HERALD