Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pengunjung Keluhkan Bau Pesing di Kawasan Malioboro setelah Libur Lebaran

Kota Yogyakarta sudah memiliki SOP untuk mencegah bau pesing yang berasal dari kuda andong di Malioboro.

9 April 2025 | 10.22 WIB

Jalanan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer pada Kamis (20/2) siang lumpuh tak bisa dilalui sementara karena aksi ribuan mahasiswa di Yogyakarta yang mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran. Tempo/Pribadi Wicaksono
material-symbols:fullscreenPerbesar
Jalanan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer pada Kamis (20/2) siang lumpuh tak bisa dilalui sementara karena aksi ribuan mahasiswa di Yogyakarta yang mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan pusat wisata Kota Yogyakarta, Malioboro, kembali dikeluhkan pengunjung yang mencium aroma bau pesing di sejumlah titik. Keluhan itu beredar di media sosial ketika pengunjung tersebut menyusuri jalan tersebut. Malioboro merupakan bagian dari kawasan Sumbu Filosofi yang sejak September 2023 lalu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ngurut (menyusuri - Malioboro) dari depan Toko Ramai sampai Mutiara Hotel, sepanjang jalan bau pesing, sangat mengganggu," demikian narasi di media sosial itu pada Senin, 7 April 2025. Dalam unggahan itu pengirim melampirkan video keramaian pejalan kaki di pedestrian Malioboro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merespons keluhan itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Ekwanto mengatakan bahwa penyebab munculnya bau pesing di Malioboro bisa karena dua hal. Pertama, dari kencing kuda-kuda andong yang banyak beroperasi di area itu. Kedua, diduga akibat manusia yang kencing sembarangan. "Kalau sumber bau pesingnya di cowakan (tempat parkir andong di Malioboro, kemungkinan dari kuda-kuda penariknya," kata Ekwanto, Selasa, 8 April 2025.

Namun, jika baunya berasal dari luar area cowakan, bisa jadi asalnya dari kencing manusia, karena kadang ada ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) mencuri-curi kesempatan kencing di situ," kata dia.

SOP Menangani Bau Pesing dari Kuda Andong

Ekwanto membeberkan, untuk menangani bau pesing dari kuda-kuda andong yang beroperasi di Malioboro, pemda dan paguyuban andong telah membuat prosedur operasi standar (SOP) untuk mengantisipasi. Jadi tidak hanya kewajiban dalam berbusana seperti  memakai baju adat surjan saja, tapi juga soal tanggung jawab kebersihan diatur. "Salah satu SOP paguyuban andong itu, ketika kusir mengetahui kudanya kencing saat beroperasi di jalan itu, agar bisa langsung disiram, kemudian disemprot wewangian sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap," kata dia. 

Adapun untuk mencegah agar kotoran kuda andong tak berceceran, dari pihak kusir andong juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan tempat khusus di belakang kuda yang mudah dibersihkan.

Menurutnya, kesepakatan menjaga kebersihan di Malioboro dengan aktivitas andong itu sudah berjalan lama. Bahkan jika ada pelanggaran maka ada sanksi sosial dari kalangan kusir andong berupa larangan melintasi kawasan Malioboro.

Menurut Ekwanto, petugas kebersihan di Malioboro juga rutin menjaga suasana agar tetap nyaman. Para petugas dua kali sepekan menyemprotkan air disertai wewangian di beberapa titik untuk menghalai bau pesing di Jalan Malioboro. "Karena kalau tidak ikut dibantu disemprot dengan parfum, akan sangat bau pesing," kata dia.

Dengan munculnya kembali keluhan bau pesing ini, Ekwanto menyatakan akan kembali mengevaluasi langkah penanganan yang lebih efektif bersama paguyuban dan pihak terkait. Apakah akan ditambah intensitas penyemprotannya atau dengan cara lain.

Malioboro jadi Destinasi Favorit 

Kawasan Malioboro masih menjadi destinasi favorit wisatawan pada libur Lebaran 2025. Kawasan itu ramai dikunjungi pejalan kaki maupun kendaraan saat musim libur,

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sumariyoto menuturkan, pada periode libur Lebaran, ada sebanyak 2,3 juta kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat memasuki wilayah DIY pada masa angkutan Lebaran yang dihitung dari 24 Maret sampai 6 April 2025. Jumlah tersebut terdiri atas 114.259 unit sepeda motor, 77.331 mobil pribadi, 2.233 bus, dan 1.842 truk.

Adapun berdasarkan hasil analisis camera counting dari CCTV Pemda DIY, puluhan ribu kendaraan yang masuk DIY itu sebagian turut memadati kawasan Malioboro. Misalnya pada Sabtu 5 April 2025, ada sebanyak 34.356 kendaraan melintas di Jalan Pasar Kembang dan Jalan Abu Bakar Ali yang menjadi akses utama ke arah kawasan Malioboro.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus