Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Halo-halo Kain Gorontalo

Indonesia Fashion Week 2023 memperkenalkan kain dari Indonesia bagian timur. Kain karawo asal Gorontalo mencuri perhatian.

27 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peragaan busana rancangan dari desainer Agus Lahinta dengan tema oduolo sebagai identitas khas Gorontalo dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta. 22 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Indonesia Fashion Week 2023 berlangsung sejak Rabu dan ditutup pada Ahad lalu.

  • Kain karawo dari Gorontalo tampil di panggung pembuka dan penutup.

  • Kain karawo jarang dilirik anak muda dan perajinnya kian sulit ditemui.

Delapan peraga busana berjalan bergantian di bawah sorot lampu putih pada pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW), Rabu, 22 Februari lalu. Mereka mengenakan pakaian yang didominasi warna hijau, kuning mustard, dan oranye terakota. Busana itu berhiaskan motif kain sulaman karawo khas Gorontalo. Lenggak-lenggok tersebut ditutup dengan kehadiran sang perancang, Agus Lahinta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motif karawo menjadi primadona perhelatan IFW 2023. Pekan mode tahunan yang berlangsung sejak 2011 ini mengusung tema "Sagara dari Timur". Sebanyak 300 desainer terlibat dalam festival fashion yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada 22-26 Februari 2023 ini. Tiga belas di antaranya berasal dari Gorontalo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agus Lahinta merupakan satu dari 13 desainer asal Gorontalo itu. Dia dipercaya menjadi penampil pembuka pada IFW kali ini. Lahinta memilih tema Odu Olo, yang dalam bahasa Gorontalo berarti "terima kasih". “Sebagai bentuk terima kasih saya kepada alam Gorontalo yang menyediakan segalanya,” kata dia kepada Tempo seusai peragaan.

Lahinta menggunakan motif yang terinspirasi oleh lingkungan kampung halamannya. “Untuk motif, saya pakai hiu paus, burung endemik, ada bunga khas Sulawesi, juga ornamen adat,” katanya. Motif tersebut dibuat dengan teknik karawo, sulam manual khas Gorontalo.

Peragaan busana rancangan dari desainer Agus Lahinta dengan tema oduolo sebagai identitas khas Gorontalo dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta. 22 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Lahinta juga membawakan karawo dalam penampilannya pada ajang New York Fashion Week 2017. Karawo merupakan sulam unik karena proses pengerjaannya yang tidak sebentar. “Karena menggunakan tangan, membutuhkan waktu minimal tiga pekan dan maksimal tiga bulan,” kata Lahinta. Dibantu perajin khusus, untuk membuat desain yang ditampilkan pada IFW 2023, Lahinta butuh waktu hingga dua setengah bulan.

Seluruh pengerjaan karawo dilakukan dengan tangan, menggunakan jarum, benang, dan gunting atau silet. Proses tersebut dimulai dengan pembuatan motif, pengirisan kain yang akan disulam, pencabutan benang, penyulaman, serta pengikatan.

Perajin harus mengiris kain dengan hati-hati jika tidak ingin hasilnya gagal. “Kain yang bisa dikarawo hanya yang seratnya teratur, seperti katun, sutra, linen, dan sifon,” kata Lailany Yahya, pengusaha karawo asal Gorontalo.

Karawo sudah dikenal di Gorontalo sejak masa Belanda. “Dari 1700-an dan berkembang lagi pada 1990-an,” kata perempuan yang juga dosen di Fakultas Matematika Universitas Gorontalo itu. 

Karawo terbagi menjadi dua jenis, yaitu karawo manila dan karawo ikat. Karawo manila umumnya dibuat untuk pakaian. Sedangkan karawo ikat untuk barang dekoratif, seperti taplak meja.

Lailany memasarkan karawo ikat sejak 2021. Dia menjualnya dalam bentuk produk kreatif, seperti aksesori dan pajangan. Dia terinspirasi oleh banyaknya bentuk kerajinan di Jawa yang menggunakan batik. Namun hal itu ada tantangannya. “Perajin karawo sudah tak banyak,” ujar dia.

Peragaan busana rancangan dari desainer Agus Lahinta dengan tema oduolo sebagai identitas khas Gorontalo dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta. 22 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Minat anak muda Gorontalo pada karawo juga semakin tipis. Setidaknya, demikian pengamatan Isnawati Ilahude M., desainer asal Gorontalo yang tampil dalam penutupan IFW 2023. Menurut dia, banyak anak muda tidak menggemari karawo karena dipersepsikan sebagai kain orang tua. “Dianggap terlalu formal,” kata dia kepada Tempo.

Dalam penampilannya kemarin, Isnawati mengangkat tema Preppy Karawo. Ia terinspirasi gaya berbusana mahasiswa Amerika 1960-an yang berseragam tapi tetap sporty. Tema tersebut diambil untuk menarik minat anak muda terhadap karawo. “Karena pasarnya anak muda, saya mengangkat motif yang terinspirasi oleh kehidupan kaum urban” kata pemilik merek Tiar itu.

Motif yang dipilih bukan geometris atau tumbuhan seperti desainer karawo lainnya. “Saya buat yang baru, yang terinspirasi oleh gaya hidup masyarakat, seperti sendok dan garpu,” kata Isnawati. Dari karya itu, dia menggambarkan kehidupan anak muda yang gemar pelesiran dan makan-makan.

Kuning dan hijau dipilih Isnawati sebagai warna utama karyanya. Pada hari terakhir IFW 2023 kemarin, Isnawaty menggunakan pakaian dengan motif kebanggaan Gorontalo. Outer yang dipakainya berbahan jin dengan hiasan karawo dari linen. Menurut dia, pada awalnya, karawo terbelenggu oleh kain toyobo dan sifon. "Di momen ini, kita dipaksa keluar dari zona nyaman. Jadi, saya mengeksplorasi bahan lain,” ujar Isnawati.

Isnawati berharap IFW 2023 tak hanya mengenalkan karawo kepada masyarakat Indonesia, tapi juga anak muda di daerah asalnya, Gorontalo.

ILONA ESTERINA PIRI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus