Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung tengah membahas pengamanan lahan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo yang dikelola Yayasan Margasatwa Tamansari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari Bandung.go.id, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan bahwa tujuan pengamanan aset ini adalah untuk melindungi hak milik Pemerintah Kota Bandung, bukan untuk berkonflik. Pengamanan dilakukan dengan tetap memperhatikan peran Pemkot Bandung sebagai pelindung masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Pemkot Bandung telah mengirimkan surat peringatan terakhir kepada Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung karena masih ada tunggakan pembayaran sewa lahan Kebun Binatang. Apabila batas waktu pembayaran tidak dipenuhi, Pemkot Bandung akan mengamankan lahan tersebut, namun lahan tersebut tetap akan berfungsi sebagai tempat konservasi satwa.
Pihak terkait yang meninggalkan lahan Kebun Binatang di masa mendatang akan bermitra dengan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) untuk memastikan keberlangsungan hewan-hewan yang saat ini berada di sana.
Profil Kebun Binatang Bandung
Bandung Zoo, awalnya dikenal dengan nama Derenten atau direntuin dalam bahasa Sunda yang berarti kebun binatang. Kebun binatang ini merupakan salah satu tempat wisata populer yang menjadi favorit untuk dikunjungi di Kota Bandung.
Didirikan oleh Bandung Zoological Park (BZP) pada 1930, Disbudpar.bandung.go.id menyebutkan, pengesahan tempat wisata ini langsung dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 12 April 1933 dengan Nomor 32.
Pada masa penjajahan Jepang, kebun binatang mengalami penurunan pengelolaan yang baik. Untuk memperbaiki situasi tersebut, Raden Ema Bratakusumah mengambil inisiatif dengan membubarkan Bandung Zoological Park dan mendirikan Yayasan Margasatwa Tamansari.
Kini, Bandung Zoo menempati lahan seluas hampir 14 hektar, menawarkan pengalaman menyenangkan bagi para pengunjung dengan lebih dari 800 satwa yang beragam, termasuk mamalia, aves, reptil, dan ikan. Selain melihat koleksi satwa yang menarik, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas lain seperti Taman Bermain Anak, Wahana Tunggang Gajah dan Unta, Perahu Kayuh, dan lainnya.
Satu hal yang paling menarik adalah pertunjukan satwa yang diselenggarakan di panggung utama. Berbagai atraksi menarik dari satwa seperti Burung Rangkon, Burung Kaka Tua Jambul Kuning, Anjing Pudel, dan Binturung dapat dinikmati oleh pengunjung. Pertunjukan ini berlangsung pada hari Senin hingga Jumat pukul 10.30 WIB dan pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, pukul 10.30 dan 14.30 WIB.
Di Bandung Zoo, para pengunjung juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan mengabadikan momen bersama beberapa satwa seperti burung bayang, burung macau, burung elang brontok, burung kakatua, binturung, dan ular.
Terdapat juga kubah burung besar dengan ketinggian mencapai 12,5 meter. Pengunjung dapat menikmati pemandangan ini melewati skywalk dan diperbolehkan memberikan makanan yang sudah disediakan oleh Bandung Zoo.
Dengan koleksi satwa yang lengkap dan beragam, serta fasilitas yang menarik, Bandung Zoo menjadi pilihan tepat bagi keluarga dan teman-teman untuk berwisata seru sambil belajar tentang berbagai jenis satwa dari seluruh penjuru dunia. Dengan terus meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan, Bandung Zoo berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkesan dan edukatif kepada pengunjungnya.
Pilihan Editor: Ada Apa dengan Bandung Zoo?