Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Berhala di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara memiliki keunikan tersendiri kareba berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Pemerintah setempat pun berencana memoles pulau itu sebagai destinasi wisata unggulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana itu menyusul diterimanya izin pemakaian kawasan hutan untuk jalan umum dan jalan wisata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diserahkan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I Medan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara administrasi, Pulau Berhala berada di Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, sehingga pembangunannya tidak hanya terfokus di pulaunya, melainkan peningkatan dan pengembangan akses menuju ke Pulau Berhala," kata Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Rabu, 30 Juni 2021.
Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Umar Yusri Tambunan mengatakan Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW Serdang Bedagai tahun 2013-2033 juga mendukung penetapan Pulau Berhala sebagai kawasan strategis bidang pertahanan dan keamanan serta pariwisata yang berwawasan lingkungan seperti penangkaran penyu, terumbu karang dan jenis burung migran.
Sebagai salah satu pulau terluar Indonesia dan berada di perbatasan negara tetangga, pulau Berhala dijaga oleh Marinir. Dengan luas sekitar 14 hektare, pulau ini memiliki topografi gunung dengan hutan lebat.
Pulau Berhala juga memiliki pasir pantai yang putih dan cocok untuk tempat wisata bahari. Kondisi pulau juga telah dimanfaatkan sebagai tempat penangkaran penyu.
Demi mendukung pengembangan Pulau Berhala, Adlin mengatakan berencana membangun jalan umum sekaligus jalan wisata dan akses menuju pelabuhan laut di Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin. "Kita akan upayakan semaksimal mungkin agar jalan yang dibutuhkan itu segera dibangun," kata dia.