Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Kapotar di lepas Pantai Nabire atau Teluk Cenderawasih bagian selatan, Kampung Mambor, Distrik Kepulauan Moora, Kabupaten Nabire, Papua, terbilang unik. Ini adalah satu dari sekian banyak pulau tak berpenghuni yang menjadi destinasi wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, wisatawan umumnya menyebut Pulau Kapotar sebagai Pulau Mowirin. "Padahal, Mowirin itu adalah nama sebuah pantai di sebelah timur Pulau Kapotar," kata Hari Suroto kepada Tempo, Ahad 13 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantai Mowirin menjadi salah satu spot wisata yang paling banyak dikunjungi di Pulau Kapotar. Pemandangannya indah dan di sini sinyal 4G amat kuat -sesuatu yang cukup sulit didapat di Papua dan kawasan Indonesia pada umumnya yang jauh dari perkotaan. "Di Pantai Mowirin bahkan bisa video call via WhatsApp dengan lancar," kata Hari.Menara pemancar Telkom di Pulau Kapotar, Nabire, Papua. Foto: Hari Suroto
Di Pulau Kapotar terdapat sebuat menara pemancar milik Telkom. Uniknya, kata Hari yang sedang melakukan penelitian bersama tim, tidak semua bagian Pulau Kapotar bisa menangkap sinyal 4G. Di bagian pulau lainnya hanya terdeteksi sinyal 2G yang cuma bisa untuk panggilan telepon dan pesan singkat atau SMS. Terkadang sinyal tidak stabil, bahkan hilang sama sekali.
Sementara area Pulau Kapotar tidak terlalu luas. Cukup dua jam saja dengan berjalan kaki untuk mengelilingi Pulau Panjang ini, begitu masyarakat setempat menyebutnya karena memang berbentuk memanjang. Terdapat Bukit Momorikotey di sebelah ujung utara Pulau Kapotar. Menara pemancar Telkom terletak sekitar 500 meter sebelah barat bukit itu.Wisatawan sedang menelepon di Pantai Mowirin, Pulau Kapotar, Nabire, Papua. Foto: Hari Suroto
Masyarakat memanfaatkan Pulau Kapotar sebagai tempat berkebun dan destinasi wisata. Setiap akhir pekan, ada saja wisatawan yang datang untuk menikmati pasir putih di pesisir pulau ini. Adapun hasil kebunnya antara lain kelapa, pisang tongkat langit, sagu, dan pinang. Mereka yang bercocok tanam di Pulau Kapotar adalah penduduk Pulau Mambor yang tinggal di selatan Pulau Kapotar.
Baca juga:
Mengenal Pulau Kapotar di Papua, Ada Pisang ke Atas dan Kualat Melawan Adat