Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pulau Kemaro Palembang Adem Ayem Sambut Libur Akhir Tahun

Pulau Kemaro, sebuah delta kecil di tengah Sungai Musi, Palembang, tampaknya tidak dipersiapkan secara khusus menghadapi libur akhir tahun.

25 Desember 2017 | 09.39 WIB

Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di  Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia  beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi
Perbesar
Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Palembang - Pulau Kemaro, sebuah delta kecil di tengah Sungai Musi, Palembang, tampaknya tidak dipersiapkan secara khusus menghadapi libur akhir tahun, juga menyongsong perhelatan Asian Games 2018.

Daya tarik utama di pulau seluas sekitar 1.300 meter persegi itu adalah pagoda dan vihara Cina yang bersejarah. Pulau Kemaro terletak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera.

Pulau ini juga dekat dengan kawasan industri, hanya butuh waktu sekitar 15 menit mencapai pulau itu dengan kapal motor cepat dari Dermaga Benteng Kuto Besak.

Saat ini, sarana di pulau itu hanya dermaga kayu sederhana, warung yang menjual kelapa muda, serta beberapa pedagang kaus ala kadarnya.

Tidak terlihat umbul-umbul, spanduk, atau atribut lain yang berhubungan dengan Asian Games 2018.

Hermansyah, pegawai honorer Dinas Pariwisata Kota Palembang, yang sehari-hari bertugas menjaga obyek wisata tersebut, mengatakan turis asing yang datang ke sana selama ini kebanyakan berasal dari Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.

Adapun berdasarkan pengalaman, puncak kedatangan turis terjadi saat Imlek. Pada saat itu, biasanya Yayasan Tri Dharma sebagai pemilik lokasi membuat jembatan darurat sepanjang 160 meter agar orang bisa berjalan kaki dari pinggir sungai.

Meski menjadi salah satu ikon wisata Kota Palembang selain Jembatan Ampera, Masjid Agung, dan Benteng Kuto Besak, belum ada tanda-tanda bahwa pagoda di Pulau Kemaro segera berbenah.

"Mungkin pemerintah atau panitia masih berfokus pada pembangunan dan persiapan infrastruktur, seperti LRT (light rail transit) dan sarana pertandingan untuk Asian Games," kata Hermansyah.

Pengunjung yang berniat berwisata ke Pulau Kemaro bisa menyeberang memanfaatkan jasa pemilik. Tarif penyeberangan Rp 200 ribu per kapal pulang-pulang. Masa tunggu maksimal satu jam.

ANTARA

Berita lain:
Libur Akhir Tahun, Ini Empat Wedangan Kondang di Solo
Ini 5 Tempat Wisata Indonesia Timur Rekomendasi Travel-Blogger
Libur Akhir Tahun di Manado, Jangan Lewatkan Tiga Menu Ikan Ini
7 Situs Wisata Kuno yang Diduga Dibuat oleh Alien

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus