Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Raffi Ahmad Dirisak Tak Kawal Putusan MK, Berikut Deretan Selebritas Pro Rezim dan Pro Rakyat

Raffi Ahmad menghadapi hujatan publik karena dianggap diam dalam mengawal putusan MK saat selebritas lainnya vokal bahkan turut ikut aksi demonstrasi.

28 Agustus 2024 | 11.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Raffi Ahmad, salah satu selebritas kenamaan Indonesia, saat ini tengah menjadi sorotan publik. Sikapnya yang tak ikut buka suara terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 60 telah menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk yang menganggapnya sebagai bentuk pro-oligarki. Sebelumnya, putusan MK tersebut memicu kontroversi besar hingga demonstrasi pada 22 Agustus lalu, terutama dengan adanya rencana revisi UU Pilkada yang dinilai bisa melanggengkan kekuasaan dinasti politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam unggahan Instagramnya pada Sabtu, 24 Agustus 2024, Raffi akhirnya buka suara tentang kritik yang saat ini dilayangkan padanya. Ia mengaku mendukung putusan MK dan menyuarakan agar semua pihak tetap mengawal isu tersebut. Namun, pernyataannya ini justru semakin menyulut kemarahan publik yang menilai Raffi lebih berpihak kepada pemerintah dan oligarki dibandingkan rakyat. Ini turut berimbas pada hujatan yang juga menargetkan bisnis-bisnisnya yang menjamur di berbagai sektor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mari kita terus menyuarakan dan kawal ini dengan cara kita masing-masing... Baik menyuarakan langsung, turun ke jalan Ataupun dari lewat media sosial, dan cara cara lainnya yang baik dan bijaksana tanpa anarkis dan provokatif...," tulis suami Nagita Slavina itu.

Begitu juga Kiky Saputri. Ia juga menjadi sasaran perisakan netizen. Ia membantah tidak turut berjuang. "Semua pasti mencintai negaranya. Semua punya cara untuk menunjukkan rasa cinta pada negaranya. Yang akan berjuang di jalan, semangat dan harus selamat. Hati-hati, jangan mudah terprovokasi dan tetap jaga keselamatan diri,: tulisnya.

Kiky meyakinkan bahwa ia berjuang walau berbeda jalan. "Doakan kami untuk berjuang lewat jalur dalam. Caranya berbeda, tapi tujuannya sama," tulisnya.  

Di sisi lain, aktor seribu wajah, Reza Rahadian tiba-tiba berorasi di depan Gedung DPR RI. Dengan berapi-api ia menilai pemerintah saat ini telah bersikap ugal-ugalan dalam pengambilan kebijakan. “Hari ini rasanya sudah ugal-ugalan ini, saya sudah nggak terlalu bisa tenang berada di rumah dan melihat kawan-kawan yang sedang berjuang,” kata Reza dalam siniar Bocor Alus Tempo.

Selain Raffi Ahmad, Ini Deretan Selebritas yang Pro Rezim dan Pro Rakyat

Seiring dengan memanasnya suhu politik, beberapa selebritas Tanah Air telah menunjukkan warna politik mereka secara terang-terangan. Di satu sisi, ada selebritas yang memilih mendukung oligarki dan status quo, sementara di sisi lain, ada yang berani berdiri bersama rakyat, bahkan turun ke jalan untuk memperjuangkan demokrasi.

Berikut daftar artis yang dikenal mendukung rezim:

  1. Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
  2. Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
  3. Irwansyah dan Zaskia Sungkar
  4. Ahmad Dhani
  5. Rachel Vennya
  6. Dara Arafah
  7. Lula Lahfah
  8. Uya Kuya
  9. Kiky Saputri
  10. Fauzi Baadilla
  11. Omesh Ananda
  12. Gading Martin
  13. Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa

Berikut daftar artis yang berdiri di barisan rakyat dan mendukung demokrasi:

  1.  Reza Rahadian
  2. Arie Kriting
  3. Ananda Badudu
  4. Bintang Emon
  5. Pandji Pragiwaksono
  6. Joko Anwar
  7. Andovi dan Jovial da Lopez
  8. Fathia Izzati
  9. Abdur Rasyad
  10. Mamat Alkatiri
  11. Fedi Nuril
  12. Rigen Rakelna
  13. Abdel Achrian
  14. Ernest Prakasa

 

Demo Darurat Indonesia: Selebritas Turun ke Jalan

Demo Darurat Indonesia yang digelar di depan DPR pada 23 Agustus menjadi momentum besar bagi gerakan pro-rakyat. Aksi ini diikuti tidak hanya oleh mahasiswa dan aktivis, tetapi juga oleh sejumlah selebritas dan pegiat seni. Mereka bersatu untuk menolak revisi UU Pilkada yang dinilai bertentangan dengan putusan MK.

Revisi UU Pilkada yang disahkan dalam rapat Panja RUU Pilkada DPR RI dianggap sebagai upaya memperkuat cengkeraman oligarki. Sementara delapan fraksi di DPR menyetujui pengesahan revisi ini, publik justru bereaksi keras, menilai bahwa revisi tersebut hanya akan menguntungkan partai-partai besar yang mendukung oligarki.

INSTAGRAM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus