Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cirebon - Tingkat hunian hotel maupun aktivitas wisata di Kota Cirebon mulai mengalami penurunan. Beragam festival pun digelar untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, mengatakan bahwa angka penurunan kunjungan wisatawan belum diketahui angka pastinya. Namun, ia mengaku sudah mendapat banyak masukan. Penurunan tersebut lanjut Agus terjadi pada Januari dan Februari 2025. Adapun penyebab penurunan tersebut berbagai hal, seperti penangkasan anggaran yang dilakukan saat ini dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, lanjut Agus, pihaknya tetap memaknai positif pemangkasan anggaran yang tengah dilakukan saat ini. “Ini bagian dari evaluasi yang harus dilakukan oleh daerah untuk meningkatkan kualitas, baik itu destinasi maupun event-nya. Jadi sebetulnya untuk memacu kita, jadi kayak di masa Covid, kami dipaksa untuk keluar dari kebiasaan,” tutur Agus, Sabtu, 8 Maret 2025, usai pembukaan Festival Ramadan 2025 di halaman kantor Disbudpar Kota Cirebon
Kalender Event Sepanjang 2025
Untuk tetap menarik kunjungan wisatawan, Disbudpar Kota Cirebon telah membuat kalender event selama setahun ini. Rangkaian event dimulai dari Festival Pecinan yaitu perayaan Imlek dan Cap Go Meh beberapa waktu lalu. Selanjutnya yang digelar saat ini, Festival Ramadan 2025, berupa lomba obrog antar RW, fashion show busana muslim untuk anak-anak, serta kuliner yang di antaranya menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.
“Di bulan April akan ada Festival Topeng, sedang kami susun seperti apa konsepnya. Tapi yang pasti kita akan menampilkan 5 maestro topeng sekaligus grand launching museum topeng,” tutur Agus.
Selanjutnya pada Juni 2025, yang berbarengan dengan hari jadi Cirebon, ada pula festival yang dikemas dengan nama Pekan Kebudayaan Daerah. “Jadi seminggu itu kita full aktivitas,” tutur Agus. Pada Juni ini pula dilakukan kegiatan besar untuk budaya dan ada rekor MURI untuk pelukis kaca serta Indonesia Model Fashion Trend.
Sedangkan pada Juli 2025 ada festival jalur rempah. “Tahun kemarin sudah kami laksanakan dan ini tahun kedua, kami lanjutkan di tahun ini,” tutur Agus.
Selanjutnya pada Oktober 2025 ada festival Pesisiran, yaitu kegiatan nadran di tiga kampung yang disatukan menjadi sebuah rangkaian budaya. Dengan beragam festival yang menjadi kalender event Agus berharap akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.