Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Rame Susu Kental Manis, Berapa Kalorinya?

Salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130 kkal.

24 Juli 2018 | 09.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala BPOM Penny K. Lukito (tengah) saat memberikan keterangan mengenai polemik susu kental manis (SKM) di gedung BPOM, Jakarta, 9 Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM sudah menyatakan Susu Kental Manis hanya pelengkap sajian dan bukan pelengkap asupan gizi untuk anak. Apa yang sebaiknya dilakukan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada anak usia di atas 1 tahun, konsumsi jenis makanan seharusnya sudah sama seperti pada orang dewasa. Oleh sebab itu, pemberian susu pada anak usia di atas 1 tahun, baik ASI ataupun susu lainnya bukan lagi sebagai menu utama. Dengan demikian, susu hanya boleh diberikan maksimal 30 persen dari total kebutuhan kalori, dan 70 persen sisanya seharusnya berupa makanan padat. Selain itu, susu untuk makanan anak balita adalah sebagai sumber kalsium dan sumber protein, dengan asam amino esensial yang lengkap.

Kebutuhan kalsium anak usia 1 – 3 tahun adalah 700 mg, usia 4 – 8 tahun 1.000 mg, dan usia 9 – 18 tahun 1.300 mg. Untuk itu, panduan pola konsumsi untuk susu, produk susu maupun minuman dari kedelai adalah anak usia 2 – 3 tahun 2 gelas (480 ml) per hari, usia 4 – 8 tahun 2½ gelas (600 ml), dan usia 9-18 tahun 3 gelas (720 ml) per hari.

Susu kental manis dibuat melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberikan gula tambahan (added sugar). Hal ini menyebabkan SKM memiliki kadar protein rendah dan kadar gula yang tinggi. Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015, adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.

Salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130 kkal, dengan komposisi gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram. Jika dikonversikan dalam kalori, 19 gram gula sama dengan 76 kkal. Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50 persen total kalorinya, jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO. Dengan demikian, sebaiknya SKM tidak dikonsumsi oleh balita.

Lebih baik pilihkanlah anak pada produk susu bebas lemak (skim) atau rendah lemak (1 persen), yang disesuaikan juga dengan aktivitas fisik anak. Bagaimanapun anak perlu bergerak untuk pertumbuhannya. Pada anak yang senang minum jus, minuman manis dan bersoda terlalu banyak, maka kebutuhan aktivitas fisiknya harus bertambah, sebab minuman manis dapat menumpuk kalori dan berisiko menimbulkan kegemukan.

Ion Besi dan Vitamin D merupakan pertimbangan lain ketika menawarkan susu kepada anak. Minum susu mengandung banyak Vitamin D, tetapi minum terlalu banyak susu dapat menurunkan kadar zat besi yang menyebabkan anemia. Untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, 2 cangkir susu sehari dan tidak lebih dari 16 ons sudah cukup memenuhi kadar Vitamin D dan zat besi. Setelah usia 1 tahun, berikan 2 atau 3 cangkir susu atau tidak lebih dari 24 ons per hari. Jika anak juga senang minum yogurt dan makan keju, tindakan mengurangi susu akan lebih baik. Untuk anak usia 2 hingga 8 tahun, berikan 2 cangkir susu dan untuk usia 9-18 tahun, berikan 3 cangkir.

Minum susu berlebihan sepanjang hari bukan kebiasaan yang baik, terutama karena dapat merusak nafsu makan anak. Selain itu, juga gigi anak jadi sering dilapisi gula alami, yang dapat menyebabkan kerusakan atau caries gigi. Aturan praktis yang baik adalah berikan susu dengan makanan dan minum air dengan makanan ringan. Jika anak bermain di luar ruangan, pemberian air putih menjadi pilihan yang lebih baik dibanding jus, susu, atau minuman bergula, untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi. Selain itu, berikanlah anak menu makan banyak buah dan sayur, karena potasium yang terkandung di dalamnya membantu tubuh menyimpan kalsium. Doronglah anak juga banyak bermain, karena berlari, melompat dan berjalan, dapat membuat tulang lebih kuat.

Menurut ‘The American Academy of Pediatrics’, anak boleh minum susu murni sampai ia berusia dua tahun dan setelahnya, sebaiknya beralih ke susu rendah lemak. Selain itu, juga boleh diberikan susu UHT (Ultra High Temperature) atau susu yang dipanaskan pada suhu 135-150 ºC dalam waktu 2-5 detik, sehingga dapat membunuh seluruh mikroorganisme. Selain UHT, anak juga dapat diberikan susu pasteurisasi, yaitu susu segar yang dipanaskan pada suhu 63-73 ºC untuk membunuh bakteri patogen selama 15 menit. Berikan sebanyak dua gelas per hari saja.

Momentum pemberitaan yang gencar tentang susu kental manis, mengingatkan kita bahwa SKM bukanlah dirancang sebagai pelengkap asupan gizi untuk anak dan sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak balita.

Sudahkah kita bijak?

Tulisan ini sudah tayang di Dokterwikan

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus