Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio yang dalam perjalanan karier politiknya, kini ia menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2024-2029 setelah ditunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Sebelumnya, Eko juga dipersiapkan untuk maju sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar Eko Patrio menjadi Sekjen PAN periode 2024-2029 dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan Sekjen PAN Eko Patrio, kami optimis dapat menambah energi baru bagi kiprah dan perjuangan politik PAN ke depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 30 September 2024. Lalu, Viva menyebut, Keputusan partainya memilih Eko Patrio sebagai sekjen baru merupakan pilihan yang rasional dan objektif.
Ketika masih SMA, Eko membentuk sebuah grup pelawak bernama Seboel, yaitu singkatan dari Sekelompok Bocah Eling, bersama Jejen dan Tejo. Saat itu, Seboel berhasil memenangkan lomba lawak yang diadakan oleh Radio Suara Kejayaan. Eko pun pernah menjadi penyiar radio. Dari sana, dirinya bertemu dengan comedian lainnya seperti Miing atau Dedi Gumelar dari Bagito, Dono, Kasino, Indro dari Warkop DKI, Ulfa Dwiyanti, Akri dan Parto.
Seiring berjalannya waktu, Seboel mengalami perubahan lini. Tejo dan Jejen digantikan oleh almarhum Taufik Savalas dan Akri. Namun, kelompok pelawak tersebut pada akhirnya bubar setelah Taufik keluar. Eko kemudian melanjutkan pendidikannya ke Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta.
Setelah lulus, dirinya kembali membentuk kelompok pelawak baru bersama Akri dan Parto dengan nama Patrio. Kemudian, kelompok Patrio mulai terkenal setelah muncul di Televisi Pendidikan Indonesia dengan acara Ngelaba.
Rekam Jejak Politik Eko Patrio
Sebelum terjun ke dunia politik, Eko Patrio lebih dahulu dikenal sebagai seorang komedian, pembawa acara sekaligus produser. Pria kelahiran 30 Desember 1970 ini adalah satu dari tiga anggota grup komedi “Patrio” bersama Eddy Soepono dan Muhammad Akri. Pada 2009, Eko memantapkan langkahnya untuk terjun ke dunia politik Indonesia dan bergabung bersama PAN.
Pada 2009, Eko terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan duduk di Komisi X yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kepemudaan, dan Olahraga.
Eko Patrio kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPR dapil Jawa Timur. Dirinya berhasil menang dalam pemilihan legislatif tersebut. Selanjutnya, setelah Eko menjabat selama satu periode, Eko kembali mencalonkan diri lagi di dapil VIII tersebut dan kembali menang untuk jabatan periode 2014-2019. Namun, dirinya dimutasi ke Komisi IV bidang Pertanian, Kelautan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pada pemilu 2019, Eko kembali mencalonkan diri di dapil DKI Jakarta I dan hasilnya, dirinya dinyatakan lolos untuk menduduki jabatan tersebut hingga 2024. Pada periode 2019-2024, Eko bertugas di Komisi VI bidang Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah, BUMN, Investigasi dan Standarisasi Nasional.
Selanjutnya, pada pemilu 2024 ini, Eko kembali maju untuk dapil Jawa Timur dan kembali lolos ke Senayan setelah meraup sekitar 64 ribu suara. “Alhamdulillah terpilih kembali. Ini jadi sekaligus amanah dari masyarakat di Dapil 8 buat saya,” kata Eko ketika ditemui wartawan di Hotel Singgasana, Surabaya.
Eko menilai, terpilih kembali dirinya sebagai wakil rakyat selain karena keartisannya juga faktor kinerja selama lima tahun ini. Masyarakat, kata Eko, sudah mulai cerdas dan pintar memberikan punishment dan reward bagi anggota Dewan. Sebagai legislator muka lama, Eko rajin bertandang ke daerah pemilihannya sejak 2010.
Selain aktif berkiprah di dunia politik, Eko Patrio juga diketahui memiliki usaha di bidang produksi hiburan dan menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Komando Media Televisi, PT. Komando Sinergi Media, PT. Komando Maestro Kreasindo, dan PT. E Titik Tiga Komando.
HAURA HAMIDAH I HENDRIK KHOIRUL MUHID