Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Revitalisasi Keraton Surakarta, Bakal Jadi Pusat Pembelajaran Budaya Jawa dan Tempat Tinggal Keluarga Raja

Masterplan revitalisasi Keraton Surakarta secara umum mencakup kombinasi antara Javanese Civilization Learning Centre dan Living Royal Heritage Life.

5 Juli 2023 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Keraton Kasunanan Surakarta, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta akan menghadirkan wajah istana sebagai pusat pembelajaran kebudayaan Jawa, sekaligus tetap memelihara fungsi aslinya: tempat tinggal keluarga raja. Hal itu disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Jawa Tengah (Jateng) Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Kuswara di Balai Kota Solo, Selasa 4 Juli 2023.

Revitalisasi Keraton Surakarta di Tahap Penyempurnaan Desain

Dalam kesempatan itu, Kuswara memaparkan Masterplan Penataan dan Renovasi Keraton Solo 2023 kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Putra Mahkota Keraton Solo KGPH Purbaya. "Kami masih akan menyempurnakan proses desain, tinggal finalisasi dengan cagar budaya (desain)," ujar Kuswara kepada awak media seusai pemaparan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai informasi, proyek revitalisasi Keraton Surakarta akan dimulai tahun ini diawali dengan tahap lelang yang dibuka bulan Juli ini. Proyek itu akan didanai APBN dan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dengan pendanaan tahun jamak atau multiyears). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaksanaan revitalisasi akan dimulai September 2023. Masterplan revitalisasi Keraton Surakarta secara umum mencakup kombinasi antara Javanese Civilization Learning Centre dan Living Royal Heritage Life. 

Desain untuk proyek revitalisasi Keraton Surakarta. Proyek itu akan dimulai bulan September 2023 ini. Foto: Istimewa

Kata Putra Mahkota KGPH Purbaya

Putra Mahkota Keraton Surakarta KGPH Purbaya yang turut hadir saat pemaparan itu mengatakan berdasarkan pemaparan dari pihak Balai PPW Jawa Tengah, revitalisasi yang akan dilaksanakan mengacu pada kajian-kajian yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut rencana, revitalisasi tahap awal akan menyasar area luar Keraton Surakarta, yaitu dua alun-alun yang ada, baik Alun-alun Lor (Utara) maupun Alun-alun Kidul (selatan). 

Menurutnya kawasan alun-alun Keraton Surakarta selama ini memang menjadi salah satu ikon di Kota Solo. Di samping itu, Purbaya mengatakan akan ada pula penataan untuk UMKM. Adapun untuk Keraton Surakarta, revitalisasi akan dilaksanakan setelah area luar selesai.  

"Konsep yang akan diusung adalah pedestarian, sehingga masyarakat Solo dan sekitarnya itu bisa jalan di alun-alun, taman, dengan wajah yang sudah dipercantik," katanya.

Gibran mengatakan pada tahap pertama yang dijadwalkan September 2023 hingga Juni 2024, revitalisasi menyasar area luar Keraton Surakarta yang meliputi Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul, termasuk pasar cinderamata yang terdapat di kawasan itu. "September (2023) sampai Juni (2024) itu luar semua ya. Area luar, dua alun-alun, pasar cinderamata, semua pasar-pasar yang masuk kawasan atau area luar itu. Bertahap ya. Baru tahap berikutnya nanti yang di dalam, seperti Panggung Sangga Buana, dan lain-lain," kata Gibran. 

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus