Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Rupang di Klenteng Tiao Kak Sie Hilang Dicuri

Rupang yang hilang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi sembahyang di Klenteng Tiao Kak Sie.

13 Januari 2025 | 20.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Klenteng Tiao Kak Sie, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Ivansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Sebanyak dua rupang atau patung Guan Ping dan Zhou Chang hilang dicuri dari Klenteng Tiao Kak Sie, Kota Cirebon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, patung Guan Ping dan Zhou Chang merupakan pengawal Dewa Kwan Sing Tee Koen, diketahui hilang pada Ahad malam, 12 Januari 2025. Kejadian ini pertama kali disadari oleh seorang pengurus klenteng yang menemukan altar dalam kondisi kosong saat hendak sembahyang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Admin Klenteng Tiao Kak Sie, Yeni, menjelaskan rupang pengawal Dewa Kwan Sing Tee Koen ini terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 30 centimeter tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Kedua rupang tersebut telah menjadi bagian dari vihara selama ratusan tahun. “Nilai sejarahnya luar biasa. Patung ini kemungkinan sudah ada sejak awal berdirinya vihara, sekitar 400 tahun lalu,” tutur Yeni, Senin, 13 Januari 2025. 

Kedua rupang tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi sembahyang di Klenteng Tiao Kak Sie. 

Klenteng Tiao Kak Sie, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Ivansyah

Dari rekaman CCTV menunjukkan pencurian terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu ada dua wanita yang terduga pelaku masuk ke area altar dengan menggunakan masker putih dan topi.

“Keduanya masuk ke altar ketika masih ada umat yang sedang sembahyang,” tutur Yeni. Setelah umat tersebut pergi, keduanya langsung mengambil dua patung rupang dan memasukkannya ke dalam tas merah. Dari video CCTV diperkirakan salah satu pelaku diduga berusia sekitar 50 tahun ke atas, sedangkan yang lainnya berusia sekitar 25 tahun. 

Sedangkan untuk nomor mobil hitam yang digunakan pelaku tidak terdeteksi karena pantulan cahaya lampu.  

Yeni menambahkan setelah kehilangan ini diketahui sekitar pukul 21.00 WIB, pengurus vihara langsung melaporkan kehilangan tersebut ke Polres Cirebon Kota. “Kehilangan ini menjadi pukulan berat bagi umat, terutama karena saat ini menjelang perayaan Imlek,” tutur Yeni.

Meski begitu, menurut Yeni, kegiatan ibadah di klenteng tersebut tetap berjalan seperti biasa.

“Kami berharap pelaku segera dibukakan pintu hatinya untuk mengembalikan kedua patung pengawal ini. Apalagi sekarang menjelang Imlek, momen penting bagi umat,” tutur Yeni. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus