Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Devy Anastasia, jebolan MasterChef Indonesia musim kesembilan, kini dikenal sebagai food vlogger dengan 1,5 juta pengikut di Instagram. Ia baru saja merilis buku berjudul SATU HARI LAGI yang memuat kisah hidupnya. Di balik kepiawaiannya meracik resep, ia pernah melalui masa kelam dalam perjalanannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam podcast Curhat Bang di kanal YouTube Denny Sumargo, Devy mengungkapkan tragedi yang terjadi ketika ia masih berusia enam tahun, saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Ibunya, Lina, tewas di tangan ayah kandungnya, Daniel. Tragedi tersebut terjadi karena cekcok rumah tangga yang berakhir dengan Daniel membekap Lina menggunakan bantal.
Ibunya yang mengidap asma pun meregang nyawa. Devy mengisahkan tragedi itu dengan ekspresi tenang. Sesekali tersenyum, ia merasa sudah berdamai dengan masa lalu. “Karena sudah berdamai, ceritanya sudah enak,” kata Devy dalam podcast yang tayang 4 Maret lalu itu.
Ayah Devy Anastasia Sempat Kabur
Setelah sadar telah membunuh Lina, Daniel berusaha menyembunyikan jasad istrinya di bawah kasur di rumah mereka lainnya yang masih dalam satu kompleks. Keluarga tak langsung curiga karena mereka sering pergi untuk berbisnis. Tapi kali ini mereka hilang hampir dua pekan, uang yang ditinggalkan untuk asisten rumah tangga merawat ketiga anaknya pun mulai menipis.
Keluarga akhirnya menghubungi kakek Devy di Banjarmasin. Sang kakek segera terbang ke Jakarta untuk mencari anak dan menantunya. “Akhirnya waktu dicari ke rumah sana, dan tetangga itu lapor kalau udah ada bau busuk,” ujar Devy. Ketika jasad ditemukan, Daniel sudah melarikan diri. Namun polisi berhasil menangkapnya.
Pengadilan menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara, yang dikurangi menjadi lima tahun karena remisi. "Papa ngakunya ketika ribut, berisik. Takut ketahuan tetangga, (dibekap) pakai bantal," ungkapnya. Devy kecil tak banyak mengerti. Ia hanya tahu ibunya tiada, ayahnya di penjara, dan hidupnya berubah total.
Tak Sempat Mencerna Trauma
Trauma, bagi Devy, bukan sesuatu yang sempat ia rasakan sepenuhnya. Peristiwa itu terjadi begitu cepat, hidupnya berpindah-pindah, sementara keluarga dari pihak ibu mendesak agar sang ayah dihukum seberat-beratnya. Dalam kondisi itu, Devy kecil tak punya ruang untuk memikirkan duka, apalagi mengolah luka.
“Gue tidak punya waktu untuk mencerna trauma itu ya karena itu cepat banget,” ujarnya. Saat akhirnya bertemu kembali dengan ayahnya, Devy merasakan ada yang berbeda. Bukan hanya suasana, tapi juga sosok ayahnya sendiri. “Posisinya waktu ketemu papa lagi kayak beda, sifatnya beda,” ucapnya.
Hidup Berpindah-pindah, Terlilit Utang
Devy juga sempat berbagi kisahnya melalui unggahan di Instagram pada 14 Februari lalu. Setelah peristiwa itu, Devy diasuh oleh beberapa kerabat. Ia berpindah-pindah hingga empat kali. Tak hanya kehilangan orang tua, ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa keluarganya terlilit utang.
Pada 2007, Devy kecil masih sempat mengunjungi ayahnya di penjara. Namun, setelahnya, hidup semakin tak menentu. Pada 2010, ia pindah ke Kalimantan untuk tinggal bersama kakeknya. Kondisi rumah yang ia tempati jauh dari layak. Rumah yang ia tinggali hingga 2014 dalam kondisi nyaris roboh, bahkan sempat dua tahun tanpa listrik.
Tak ingin terjebak dalam kemiskinan, pada 2017 Devy nekat merantau ke Jerman sebagai pekerja migran. Di negeri orang, ia bekerja serabutan demi menyambung hidup. Namun cobaan belum berakhir. Sang ayah kemudian meninggal akibat kanker.
Titik Balik di Dunia Kuliner
Pada 2019, Devy mulai bangkit. Ia mendapat kesempatan bersekolah di Jerman dan kemudian mencoba peruntungannya di dunia kuliner. Pada 2021, ia mengikuti MasterChef Indonesia, meski langkahnya terhenti dan gagal menjadi pemenang. Namun dari sana, peluang baru terbuka. Devy mulai dikenal sebagai konten kreator di bidang kuliner. Keuangannya mulai membaik, dan perlahan ia bisa melunasi utang keluarga. Pada 2023, ia sudah bisa menabung. Kehidupannya berangsur stabil. Ia bahkan mampu membeli rumah sendiri.
INSTAGRAM | YOUTUBE
Pilihan Editor: Chef Juna Viral Cekcok dengan Sopir Truk, Tanggapan Chef Arnold Banjir Komentar Kocak