Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Singkawang mengumpulkan sejumlah tatung untuk menyatukan persepsi terkait pelaksanaan Festival Cap Go Meh di Singkawang yang digelar Jumat, 2 Maret nanti. Pertemuan itu berlangsung di Gedung Singkawang Cultural Center (SCC), Selasa, 27/2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabag Ops Polres Singkawang, Kompol F Situnkir mengatakan telah diambil kesepakatan bahwa saat perayaan Cap Go Meh itu kegiatan akan berhenti sementara pada pukul 11.00 hingga 13.00 untuk meghormati umat Islam yang menjalani sholat Jumat. Perayaan dimulai pukul 07.00. Setelah rehat, perayaan kembali dilanjutkan. Dalam pertemuan itu hadir juga TNI, Brimob, SKPD, MUI, NU dan tiga pengurus mesjid besar Singkawang.
Berhenti sementara artinya tidak ada aktivitas yang menyangkut kegiatan Cap Go Meh. Peserta dipersilakan beristirahat dan makan siang.
Salah satu tatung, Susi Susanti, 28 tahun, mengatakan tidak mempermasalahkan penghentian sementara itu. "Penghentian itukan cuma sementara, untuk memberikan kesempatan kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah," katanya.
Wanita yang sudah belasan tahun ikut dalam perhelatan Cap Go Meh ini akan turun dengan 8 anggota rombongan dari Pekong Jl Tani Gang Bersama. "Terdiri dari 6 tatung pakai tandu dan 2 tatung jalan kaki.”
Senada dengan tatung Agus Sanjaya, juga tidak mempermasalahkan penghentian sementara tersebut. "Yang penting acaranya nanti lancar dan aman," katanya.
Agus mengatakan tatung yang akan keluar dari Sanggar Gerandong Putra Gunung Poteng Singkawang ini berjumlah kurang lebih 50 orang. "Tatung yang pakai tandu ada 11, yang jalan kaki 20an orang, dan miniatur pantak 2. Secara keseluruhan ada sekitar lima puluhan orang yang turun," ujarnya.
ANTARA