Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Setelah 19 Tahun Tutupi Identitas, Gebby Vesta: Saya Transgender

Gebby Vesta memilih tinggalkan dunia hiburan yang membesarkannya untuk mengurus orang tuanya yang sakit dan bisnisnya.

20 September 2019 | 10.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gebby Vesta. Tabloidbintang.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dangdut, Gebby Vesta membuka identitasnya yang selama ini ia tutupi. Melalui video yang diunggah pada akun Instagramnya pada Kamis, 19 September 2019, Gebby mengakui bahwa ia adalah transgender. “Aku melakukan pergantian kelamin hampir enam tahun sekolah dan aku menutupi jati diriku 19 tahun silam,” ucapnya memulai videonya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, selama 19 tahun, Gebby menutupi identitas awal dirinya. “Dari mulai Jakarta sampai saat ini tidak banyak yang tahu siapa aku."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengakui banyak yang mempertanyakan kenapa dia tidak jujur membuka identitasnya sebagai transgender. “Mungkin kamu gak tahu apa yang saya alami. Kenapa aku sekarang jujur, sekarang aku yakin, rejeki, maut itu di tangan Allah. Sekarang aku pengen total berhenti di dunia entertainment, mengurus orang tua dan bisnisku,” katanya.

Ia menjelaskan, selama ini ia telah mendapat banyak cobaan. “Mulai dari orang tuaku sakit, alami banyak masalah. Apapun persepsi kalian, aku pengen hidup tenang.” Gebby pun mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan followernya. 

Ia kemudian mengunggah di instastory dan menyatakan tenang telah berbicara. “Aku sudah lega, ikhlas. Aku sudah gak mau mikirin karirku hancur dan hilang karena Allah itu punya cara sendiri,” katanya sambil terisak.

Gebby menegaskan, saat ini ia perempuan seutuhnya. "Saya sudah ganti kelamin dan sidang, makanya KTP dan paspor saya dengan nama Maidebita. Di mata agama saya tetap laki-laki, tapi di mata hukum, saya perempuan.”

Mantan sahabat Lucinta Luna ini juga menjawab bahwa ia tidak akan kembali kepada identitas awal dia sebagai laki-laki. "Sejak kecil memang hormonal perempuan saya tinggi," katanya seraya menuturkan keluarga mendukungnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus