Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Indonesia 2019, Frederika Cull mengungkapkan kemarahannya kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang tidak mau mengakui Kalista Iskandar sebagai perwakilan provinsi itu. Keengganan mengakui Kalista mewakili provinsi itu dilakukan pasca insiden keliru menghafal Pancasila pada babak enam besar Pemilihan Puteri Indonesia 2020, Jumat, 6 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Frederika pun meluapkan kemarahannya di akun Instagramnya pada Ahad, 8 Maret 2020. "Mereka bertugas melindungi dan membantu rakyat mereka, bukan menjatuhkan seorang gadis karena kesalahannya," tulis perempuan bernama panjang Frederika Alexis Cull ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull bersama 39 orang finalis Puteri Indonesia 2020 dari seluruh provinsi, berfoto bersama seusai melakukan kunjungan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 3 Maret 2020. Ke-39 finalis Putri Indonesia ini, mendapatkan pembekalan tentang pemberantasan dan pencegahan korupsi dari KPK, selain itu mereka juga menjalani serangkaian kegiatan pelatihan beauty class, koreografi, pembekalan etika berbusana dan table manner, pembekalan motivasi dari Badan Narkotika Nasional. TEMPO/Imam Sukamto
Kesalahan membacakan lima sila Pancasila ini terjadi saat Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tiba-tiba menantang Kalista untuk menyebutkannya. Dalam waktu 30 detik dan disorot kamera, Kalista tak berhasil menyelesaikan tantangan itu mulai sila ke-4. Kesalahan itu menjadi viral.
Tak lama setelah kejadian itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengaku tidak dilibatkan dalam proses seleksi Pemilihan Puteri Indonesia 2020 di tingkat daerah. Mereka mengaku tidak mengetahui proses seleksinya.
Frederika menjelaskan, Kalista keliru melafalkan sila ke-4 dan 5 karena gugup. "Dan pertanyaan untuk dia itu bukan tipe yang diajukan saat pemilihan puteri makanya itu mengejutkan bagi dia," ujar gadis yang berhasil menembus 10 Besar Miss Universe 2019 pada akhir tahun lalu itu.
Menurut Frederika yang menyertakan foto potongan-potongan berita yang menyebutkan penolakan pemerintah daerah itu, Kalista sudah merepresentasikan Provinsi Sumatera Barat dengan sangat bagus. "Buat mereka yang sudah mengumumkan (penolakan itu) sungguh mengecewakan," ucapya.
Finalis enam besar Puteri Indonesia 2020, Kalista Iskandar. Instagram
Frederika menyatakan, sebagai mantan Puteri Indonesia, ia harus berbicara membuka masalah ini. "Ketika saya percaya seorang kontestan diperlakukan tidak baik dan dieksploitasi oleh media, saya sepenuhnya melawan apa yang terjadi dan saya tidak akan mendukung situasi ini," ujarnya.
Dukungan terhadap Kalista sebenarnya mengalir deras. Sebelumnya, Najwa Shihab memberikan pembelaan dan mengatakan ia pernah berada dalam situasi serupa. "Jadi saya bisa memahami kegugupan yang pasti berkali-kali lipat dihadapi Kalista tadi malam. Hanya diberi waktu menjawab 30 detik di tengah riuh rendahnya sorakan penonton," tulis Najwa.
Puteri Indonesia 2002, Melanie Putria memberikan dukungan pada kolom komentar aktivitas sosial Kalista di Instagramnya pada Jumat, 6 Maret 2020. "Dear Kalista, harus tetap semangat ya. Tetap bersyukur Allah kasih 6 besar buat Sumbar. It's blessing. Aku percaya gak semua orang bisa mengingat Pancasila dengan baik di tengah banyaknya tekanan seperti tadi malam," tulis Melanie yang juga mewakili Provinsi Sumatera Barat ini.
Kalista sendiri saat ini dikabarkan tengah menenangkan diri. Ia menghapus beberapa foto unggahan terbarunya. Tapi ia mempertahankan foto bersama Nevi Irwan Prayitno, istri Gubernur Sumatera Barat. Dalam unggahan pada 12 Februari 2020 itu, Kalista mendapatkan sambutan hangat dan pesan apa yang harus dibawa dalam Pemilihan Puteri Indonesia 2020.