Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak hanya melimpah dengan sebaran destinasinya. Di sejumlah kecamatan yang areanya berdekatan atau berada di lereng Merapi seperti Pakem, Turi, dan Cangkringan, selama ini juga menjadi pusat peternakan sapi perah terbesar di Sleman bahkan DIY.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kabupaten Sleman mencatat dari total populasi sapi perah sebanyak 3.419 ekor pada akhir 2021, 70 persen lebih diternakkan di lereng Merapi. Terbanyak di Kecamatan Cangkringan, yakni 2.549 ekor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan potensi itu, lereng Merapi dibidik Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) segera memiliki pabrik atau rumah produksi bersama (factory sharing) untuk pengolahan susu sapi siap jual.
"Factory sharing ini akan berlokasi di Pakem Sleman, yang mulai dibangun bulan Agustus 2023 dan targetnya selesai pada November 2023," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyambangi lahan lokasi factory sharing Pengolahan Susu di Pakem, Sleman, Jumat, 23 Juni 2023.
Factory sharing ini akan dibangun di atas lahan milik Pemda DIY seluas 5.000 meter persegi dan diproyeksikan memiliki kapasitas mengolah produk susu sebesar 6.500 liter perhari.
Teten membeberkan konsep pabrik ini menjadi tempat maklon atau kerja sama bisnis yang digerakkan koperasi peternak sehingga susu sapi ataupun kambing yang diperah nantinya tidak lagi dijual dalam bentuk bahan mentah yang harganya relatif murah. "Tapi susu hasil perahan itu bisa langsung diolah disini menjadi produk akhir berupa susu UHT yang proses pembuatannya dengan suhu tinggi dan nilai jualnya naik," kata dia.
Menurut Teten, petani dan peternak sapi di lereng Merapi itu lewat pabrik ini bisa memiliki produk setara kualitasnya dengan keluaran pabrikan dan menghasilkan merek susu bersama untuk dipasarkan.
Teten membeberkan kalangan peternak dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama ini kesulitan dan tidak sanggup jika harus membangun atau memiliki pabrik yang disokong alat produksi modern. Sebab itu, produk UMKM kerap kalah bersaing dengan produk pabrikan.
"Adanya factory sharing ini menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas produk UMKM, khususnya produk olahan susu sapi dan kambing yang ada," kata Teten.
Meski dibangun pemerintah, factory sharing ini nantinya akan dikelola oleh koperasi, serta dilengkapi dengan peralatan modern.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pembangunan rumah produksi bersama olahan susu di lereng Merapi ini dapat mengkoordinir gerak peternakan penghasil susu mulai dari produksi hingga pemasarannya.