Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Taman Nasional Lore Lindu Masih Tutup Bukan Cuma karena Pandemi Covid-19

Taman Nasional Lore Lindu sempat buka di masa pandemi Covid-19. Kemudian tutup lagi karena masalah lain.

12 Januari 2021 | 10.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pengunjung menikmati suasana kawasan wisata Telaga Tambing, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis, 20 Agustus 2020. Setelah ditutup selama beberapa waktu, objek wisata yang dikelola Balai Taman Nasional Lore Lindu (BTNLL) itu kini dibuka kembali untuk umum dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi setiap pengunjung. ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Nasional Lore Lindu masih menutup sejumlah destinasi wisata yang ada di dalam kawasan konservasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator Destinasi Wisata Danau Tambing, Asdin mengatakan, semua destinasi wisata yang selama ini dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu masih tutup sementara hingga jangka waktu belum ditentukan. Di awal pandemi Covid-19 merebak, menurut Asdin, destinasi wisata di dalam Taman Nasional Lore Lindu ditutup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemudian sempat buka pada pertengahan tahun 2020," kata Asdin di Palu, Sulawesi Tengah, Senin 11 Januari 2021. Setelah berjalan beberapa bulan, destinasi wisata Danau Tambing di dalam Taman Nasional Lore Lindu yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tengah kembali ditutup menyusul peristiwa serangan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur.

Serangan kelompok teroris itu terjadi di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada awal Desember 2020. Sejak itu pula semua destinasi wisata dalam lingkup Taman Nasional Lore Lindu tutup kembali hingga sekarang.

Dokumen foto Danau Tambing di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. ANTARA

Selama Taman Nasional Lore Lindu buka di masa pandemi Covid-19, menurut Asdin, kunjungan wisatawan cukup signifikan. Jumlah pengunjung di Danau Tambing saja, kata dia, mencapai lebih dari seribu orang setiap hari di masa libur akhir pekan atau libur panjang.

Di Danau Tambing, wisatawan dapat menikmati pemandangan dan mengamati serta mendengarkan suara berbagai jenis burung. Danau Tambing memang berjudul 'surga burung' karena di sana terdapat sekitar 270 jenis burung dan 30 persen di antaranya adalah satwa endemik.

Jenis burung yang terdapat di Danau Tambing antara lain, burung rangkong, burung elang Sulawesi, dan burung hantu. Adapun satwa lainnya adalah kera hitam, rusa, anoa, dan babi rusa. Ada pula beraneka tanaman langka, seperti anggrek hutan, pandang hutan, kayu leda, dan kantong semar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus