Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Marcello Tahitoe atau akrab dipanggil Ello mengakui dirinya adalah salah satu dari korban investasi bodong MeMiles yang dioperasikan oleh PT Kam and Kam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan oleh manager Ello, Petra, saat dihubungi Bisnis.com pada Jumat, 10 Januari 2020. Namun Petra membantah adanya endorsement untuk produk investasi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Harus digaris bawahi, di-bold, pakai huruf kapital tidak ada endorsement,” tegas Petra.
Lebih lanjut, Petra mengatakan Ello adalah salah satu dari korban dari MeMiles. Hanya saja karena pamornya sebagai figur publik, pihak MeMiles memanfaatkannya sebagai umpan untuk menarik anggota masuk ke dalam jaringannya.
“Semua sama seperti member-member biasa, melakukan hal yang sama dengan member-member biasa. Cuma yang membedakan adalah Ello dan artis lainnya adalah public figure,” ungkap Petra.
Petra menjelaskan motif MeMiles datang kepada Ello adalah karena perusahaannya bekerjasama dengan Google sehingga iklannya bisa tampil sebagai AdSense. “Perusahaan ini ngakunya kerjasama sama Google Adsense karena ada iklan-iklannya. Bisnis digital kan lagi booming,” tutur Petra.Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (tengah) menunjukkan barang bukti uang saat rilis kasus investasi ilegal di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jumat, 10 Januari 2020. Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam kasus investasi bodong 'MeMiles' yang dikelola PT Kam And Kam, termasuk uang sekitar Rp 122,3 miliar. ANTARA/Didik Suhartono
“Youtuber bisa dapat milyaran dalam sebulan, hanya ber-5 mungkin yang kerja. Bisnis konvensional harus punya pabrik karyawan 1000, baru mungkin bisa dapat omset miliaran sebulan. Mungkin dari pertimbangan itu banyak orang yang ditipu oleh MeMiles,” lanjut Petra.
Seperti yang diketahui, Polda Jatim baru saja membeberkan nama artis, termasuk Ello, sebagai figur yang diduga terlibat dalam aksi penipuan lewat aplikasi investasi MeMiles.
Beroperasi selama 8 bulan terakhir, MeMiles tercatat sudah meraup keuntungan sebesar Rp750 miliar dari seluruh anggota yang mendaftar dari aplikasinya.