Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Touring Bengkulu - Palembang, Sensasi Berkendara di Liku Sembilan hingga Menyeruput Kopi di Lematang

Turboemi Nusantara selama dua hari dua malam, mengekplorasi objek dan destinasi wisata di Bengkulu dan Palembang.

9 September 2024 | 17.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Mengendarai sepeda motor hingga sejauh sekitar 450 kilometer tercatat sebagai yang pertama kalinya untuk beberapa riders, sebutan bagi pengendara sepeda motor. Ada beragam sensasi yang dicatat dalam perjalanan Turboemi Nusantara dari Bengkulu hingga ke Kota Palembang pada akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum berangkat pada Sabtu pagi, 7 September 2024, peserta touring yang berasal dari beragam profesi ini, sehari sebelumnya diajak mengunjungi berbagai objek wisata alam dan sejarah di Kota Bengkulu. Jumat sore itu, dengan mengendarai sepeda motor NMax Turbo dan Nmax Turbo Tech Max, peserta city riding ke Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Soekarno, hingga Pantai Panjang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melintasi Liku Sembilan

Turboemi Nusantara selama dua hari dua malam ini resmi diberangkatkan. Berry Ashadi yang bertindak sebagai Road Captain (RC) memberikan gambaran bila para riders akan melintasi jalan beraspal, jalan berliku atau berkelok. Bahkan kata pengurus Max Riders Bengkulu ini, peserta dipastikan akan merasakan sensasi menaiki dan menuruni jalanan dengan beragam tantangannya. 

Pada satu jam pertama, para riders mulai menikmati perjalanan sembari tetap menjaga konsenterasi. Jalanan yang tidak terlalu lebar dan berkelok ini mulai dirasakan selepas Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, hingga Kepahiang.

“Tadi kita baru saja melewati Liku (kelok) Sembilan, dan kita akan istirahat di Tebing Suban,” kata Berry saat tiba di cek poin pertama di Kepahiang. 

Liku Sembilan hanya sekadar nama untuk menggambarkan terdapat bayak tikungan tajam yang jumlah sebenarnya bisa mencapai puluhan. Di kawasan yang juga dikenal sebagai daerah Gunung ini terdapat spot swafoto. Spot swafoto ini biasanya ada di sekitar tempat istirahat warung kopi. 

Tebing Suban

Selepas Kepahiang dan Curup, Turboemi Nusantara mampir sejenak di Tebing Suban, objek wisata yang terbilang ikonic di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Dari puncak tebing, rombongan berkesempatan menyeruput kopi sembari memandangi alam sekitar yang menghampar sejauh mata memandang.

Rizki, pengelola Tebing Suban menjelaskan objek wisata ini menghampar di atas lahan sekitar 2 hektare. Di atasnya terdapat taman bunga, sawah, kebun sayur mayur  dan wahana permainan seperti flying fox dan rainbow slide. “Tiket masuknya hanya Rp10 ribu,” kata Rizki. 

Seusai beristirahat dan salat zuhur, Turboemi Nusantara tancap gas lagi kearah Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Setelah makan siang, para rider rencana akan selonjoran di objek wisata Bukit Sulap. Sayangnya menjelang sore, hujan deras turun di kota tersebut sehingga rencana healing ke Bukit Sulap dibatalkan. 

Secangkir Kopi Lematang

Sebelum berangkat meninggalkan Kota Bengkulu, Hadieda Indriyatno, Promotion Manager Yamaha Thamrin Brothers, mengingatkan para riders untuk dapat menikmati perjalanan Bengkulu-Palembang. Menurutnya, touring kali ini bukan ajang kebut-kebutan melainkan pihaknya mengajak pemotor mengekplorasi objek dan destinasi wisata di kedua provinsi itu. 

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam, rombongan Turboemi Nusantara yang terdiri atas lebih dari 20 riders ini tiba di Kota Lahat, Sumatra Selatan. Sebelum check in hotel, para pemotor  berkesempatan santap malam di Kedai Kopi Titik Nol. 

Bukan hanya aroma kopinya yang menantang akan tetapi seruput kopi di sini sembari memandangi aliran Sungai Lematang yang melintasi Kota Lahat. Sungai Lematamg termasuk ke dalam Batang Hari Sembilan atau sungai-sungai besar yang aliran airnya sampai ke Sungai Musi. 

Jerambah Panjang Pagar Batu

Di hari ke tiga, Tim Turboemi Nusantara juga berkunjung ke sejumlah objek wisata alam di Kawasan Pulau Pinang, Lahat. Di sekitar sini, para riders dapat melihat langsung aktivitas warga yang  begitu bergantung dengan Sungai. 

Di atas Sungai Lematang terdapat jembatan gantung yang membentang sepanjang hampir 500 meter. Sekitar selemparan batu kearah ilir sudah dibangun jembatan besih. Jembatan ini menghubungkan warga dari Desa Kubah di sisi jalan kabupaten ke Desa Pagar Batu pada sisi sungai

Turboemi Nusantara

Turboemi Nusantara merupakan rangkaian acara nasional yang melibatkan jurnalis dari media dan club/komunitas MAXi. Hadieda Indriyatno, Promotion Manager Yamaha Thamrin Brothers, menjelaskan para rider dapat merasakan langsung sensasi dari fitur "Turbo" dengan dua mode berkendara yaitu Town dan Sport. 

Dengan jalur Bengkulu ke Palembang yang melewati pegunungan dan jalan yang berkelok, penggunaan Y-Shift dengan tiga tingkatan sangat terasa maksimal untuk akselerasi saat melibas tanjakan dan deselerasi saat masuk tikungan dan di turunan. “Fitur ini sangat penting bagi pemotor yang suka healing dan traveling," kata dia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus