Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan buku-buku Bung Hatta dari koleksi kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan yang diberi nama Perpustakaan Baitul Hikmah. Ia perlu mengajarkan kepada Ismail, putra bungsunya untuk mengenal lebih jauh perjuangan Bung Hatta, bertepatan hari ulang tahun Proklamator Indonesia itu ke-119 pada, Kamis, 12 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pagi-pagi ambil buku-buku Bung Hatta di perpustakaan. Dibawa ke meja di teras. Anak-anak tanya, ada apa bawa buku-buku itu?" tulis Anies mengawali keterangan pada unggahannya, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies kemudian menceritakan tentang kepribadian Wakil Presiden Indonesia yang bertama ini. Ia menceritakan, Mohammad Hatta adalah seorang intelektual pejuang yang menghibahkan hidupnya untuk memikirkan, memerdekakan dan memajukan bangsanya.
"Komitmen pada keadilan sosial, pada demokrasi, pada peningkatan kesejahteraan yang dikerjakan dengan prinsip kolaborasi setara. Dan begitu banyak keteladanan darinya," tulisnya.
Anies Baswedan bersama anak bungsunya, Ismail membaca buku-buku Bung Hatta. Foto: Instagram Anies Baswedan.
Suami Fery Farhati ini kemudian menuturkan pengalaman masa kecilnya saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia biasa bermain ke perpustakaan Harian Kedaulatan Rakyat di Jalan Mangkubumi di Yogyakarta. Sebagai anak-anak, kata Anies, buku biografi favoritnya adalah membaca tentang Bung Hatta. Tapi ia tak menjelaskan apa yang menyebabkannya menyukai buku biografi Bung Hatta.
Saat SMA dan masa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Anies biasa membaca buku biografi Bung Hatta di ruang kerja kakeknya di rumah. "Kakek memang bersahabat dengan Bung Hatta sejak zaman pendudukan Jepang hingga akhir hayatnya," tulisnya. Ayah Mutiara Baswedan ini mengaku terkesan dengan pemikiran Bung Hatta yang menurut dia melampaui zaman diperkuat dengan kesehariannya yang bersahaja.
Menurut Anies Baswedan, dari buku-buku Bung Hatta itu, generasi seumur Ismail bisa merasakan manfaat dari perjuangan kolektif generasi gemilang, generasi para perintis kemerdekaan. "Insya Allah dari setiap gerak kemajuan di bangsa kita yang dimungkinkan akibat perjuangan Bung Hatta dihitung sebagai amal jariyahnya, dan dari sana akan mengalir pahala tanpa henti untuknya," tulisnya.