Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Uniknya Pasar Beriman Tomohon yang Dikenal dengan Kuliner Ekstrem

Pasar Beriman Tomohon dikenal sebagai pasar ekstrem, banyak pedagang menjual daging yang tidak umum dikonsumsi seperti ular dan kelelawar.

4 Februari 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang menjajakan daging kelelawar dan tikus di Pasar Beriman Tomohon, Manado, Sulawesi Utara, 14 Desember 2015. Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam daging ekstrim seperti Anjing, Babi, Kelelawar dan tikus terus meningkat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ganjar Pranowo berkunjung ke Tomohon, Sulawesi Utara, pada awal Februari 2024. Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 itu juga singgah ke Pasar Beriman Tomohon, yang selama ini dikenal sebagai pasar ekstrem. Karena keunikannya itu, pasar ini pun banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan turis mancanegara juga berdatangan karena penasaran dengan cita rasa kuliner berbahan dasar daging ekstrem tadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk berkunjung ke Pasar Tomohon, yang berlokasi di Paslaten Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, wisatawan harus menempuh 1 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Manado.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkunjung ke pasar ini memberikan pengalaman berbelanja yang unik di tengah panorama alam yang menakjubkan. Pasar ini diapit oleh Gunung Lokon, Gunung Empung, dan Gunung Mahawu. 

Sama dengan pasar lainnya, Pasar Tomohon menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari seperti pakaikan dan bahan makanan. Namun, hal yang membedakannya dengan pasar yang lain adalah jenis daging hewan yang dijual. Daging yang tidak umum dikonsumsi diperjualbelikan di sana seperti daging tikus, anjing, kucing, ular piton, kelelawar, hingga monyet. Dulu pasar ini juga menjual daging anjing dan kucing karena metode penyembelihannya yang brutal.

Hewan-hewan tersebut sebagian besar mereka dapatkan dari hutan di Sulawesi Utara. Sebagian juga sudah ada agen dari luar daerah, seperti Palu. Bahkan sudah ada distributor tetap yang menjual hewan-hewan tersebut.

Arkelolog yang juga warga Bitung, Hari Suroto mengatakan, apa yang dijual di Pasar Beriman tak lepas dari budaya masyarakat Minahasa yang menyukai kuliner ekstrem. 

Fenomena Pasar Tomohon sebagian besar dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat Suku Minahasa yang menyukai kuliner ekstrem, seperti paniki atau kelelewar yang dimasak dengan santan.

Pasar Beriman Tomohon memang tidak masuk dalam destinasi wisata prioritas. Biasanya wisatawan datang ke Pasar Tomohon atas inisiatif sendiri karena mengetahui popularitasnya sebagai tempat kuliner ekstrem.

PUTRI ANI | TEMPO.CO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus