Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Usai Ibadah Haji, Ini Dia Wisata Urban di Mekkah-Madinah

Menanti penerbangan ke tanah air usai ibadah haji kerap menjemukan. Coba redakan kejenuhan dengan mengunjungi destinasi wisata di Mekkah-Medinah.

12 Agustus 2019 | 07.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mekkah dan Madinah menjadi destinasi utama wisata religi umat Islam di seluruh dunia. Usai menjalankan ibadah haji, berkeliling destinasi wisata di sekitar Mekkah dan Madinah adalah pilihan bijak, sembari menanti penerbangan ke tanah air. Umumnya, menunggu antrean penerbangan untuk kembali ke Indonesia bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Mal Zam-zam yang megah itu, Mekkah memiliki lokasi berbelanja berupa pasar tradisional yang asik, dengan harga yang murah adalah di Pasar Zakfariah. Lokasinya hanya 1 km dari Masjidil Haram, pasar ini menjaja berbagai pernak-pernik, dari barang-barang elektronik, perhiasan emas, hingga berbagai cinderamata. Para pedagang di pasar ini, umumnya mengerti bahasa Indonesia, sehingga jual beli menjadi mudah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila Pasar Zakfariah tersohor dengan Pasar Bab MekkahBagi para pelancong yang gemar berbelanja, baik untuk disimpan atau dikoleksi sendiri maupun untuk oleh-oleh bagi teman dan saudara, pasar tradisional yang disebut dengan Pasar Bab Mekkah ini adalah pilihan yang tepat untuk membeli barang-barang khas di sana berikut juga sejumlah souvenir.

Bertempat di Suhaifa, pasar ini akan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan para pelancong. Pasar ini mulai beroperasi dari pagi dan akan mulai berkemas dan tidak melayani pengunjung serta pembeli ketika menjelang Dzuhur. Murah dan lengkap adalah keunggulan dari pasar tradisional ini ketimbang pusat perbelanjaan atau pasar tradisional di tempat lain.

Selain wisata belanja murah, terutama elektronik dan emas, wisata religi lain adalah menyambangi Gua Hira. Di sinilah untuk pertama kalinya Muhammad menerima wahyu dan menjadi seorang utusan Allah. Ia bertemu Malaikat Jibril dan menerima wahyu Surat Iqra. Gua Hira yang berlokasi di Jabal Nur. Dari Mekkah, Jabal Nur berjarak sekitar 4 km.

Selain itu, ada juga Masjid Jin. Masjid Jin adalah penanda sebuah peristiwa, ketika Rasulullah salat dan membaca Surat Jin, lalu berdatanganlah para jin menyatakan keislamannya. Lokasi itu kemudian dibangun sebuah masjid yang dinamai Masjid Jin. Lokasinya berada di kota Mekkah. Di wilayah yang sibuk.

Setiba di Madinah, banyak tempat bersejarah di sana. Di sekitar Masjid Nabawi terdapat penjual emas. Madinah dikenal sebagai pusat perhiasan emas terbaik, dari sisi seni maupun kualitas emasnya. Di Madinah, perjalanan pertama adalah ke Pasar Kurma. Pasar ini berada di perkebunan kurma di pinggiran Madinah. Harga kurma berkisar Rp100.000-300.000 per kg.

Kegiatan belanja menjadi asik, karena tawar menawar dengan bahasa Indonesia. Selain itu, setiap penjaja menawarkan kurma untuk dicicipi. Selain itu beragam kurma dijual, dari yang kering hingga yang masih segar dan berbagai variasi turunan makanan dari kurma, seperti biskuit, dodol, dan lain-lain. Di sini juga dijual kurma ajwa, kurma yang ditanam Rasulullah dan menjadi makanan kegemarannya. Selain bergizi tinggi, kurma ajwa memiliki khasiat untuk pengobatan.

Sekitar 7 km dari Madinah terdapat Masjid Quba. Masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah saat hijrah. Masjid megah didominasi warna putih ini, menjadi masjid kesayangan Rasulullah. Setiap pekan rasulullah mengunjungi masjid ini. Bahkan ia menyabdakan, salat di Masjid Quba pahalanya seperti berumrah.

Umat beraktivitas di sekitar Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi, 19 Oktober 2018. Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba. ANTARA FOTO/ISMAR PATRIZKI

Madain Saleh adalah wisata berikutnya. Situs ini merupakan rumah-rumah batu, yang dulunya dihuni umat Nabi Solih. Umat Nabi Solih rupanya memahat tebing-tebing sebagai rumah tinggal. Kompleks perkampungan ini masih utuh hingga kini. UNESCO menetapkan Madain Saleh sebagai situ warisan budaya.

Di Madinah, destinasi wisata sejarah lainnya ada di Uhud dan Khondak. Dua situs ini merupakan lokasi pertempuran antara Rasulullah dengan orang-orang Qurais. Madinah memiliki hawa yang sejuk. Berkeliling kota dan menikmati kuliner lokal merupakan pembunuh jenuh sebelum terbang ke tanah air.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus