Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Warga Malaysia dan Singapura Bakal Tak Perlu Paspor Melintasi Perbatasan

Perbatasan Singapura dan Johor Bahru dianggap sebagai salah satu pos pemeriksaan darat tersibuk di dunia.

12 Januari 2024 | 22.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi paspor. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia dan Singapura menjajaki sistem kode QR bebas paspor untuk mempercepat izin imigrasi perjalanan darat. Sistem ini merupakan bagian dari inisiatif Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JSSEZ), yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas ekonomi dan memfasilitasi operasi bisnis lintas batas antara kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain izin bebas paspor melalui kode QR, langkah-langkah tambahan sedang dijajaki untuk menyederhanakan bisnis berbasis di Singapura yang beroperasi di Johor, Malaysia, termasuk digitalisasi proses izin kargo di pos pemeriksaan darat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memorandum of Understanding (MoU) bebas paspor ini ditandatangani pada Kamis, 11 Januari 2024 antara Gan Kim Yong, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura; dan Mohd Rafizi Ramli, Menteri Perekonomian Malaysia yang mewakili Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

“Inisiatif ini mencakup penerapan sistem izin kode QR bebas paspor di kedua belah pihak, mengadopsi proses digital untuk izin kargo di pos pemeriksaan darat, dan menyelenggarakan forum investor untuk mengumpulkan masukan dari dunia usaha Singapura dan Malaysia mengenai Zona Ekonomi Khusus,” mereka berkata.

Singapura investor asing terbesar di Johor

MoU antara Singapura dan Malaysia merupakan langkah maju yang signifikan dalam hubungan bilateral, menyusul 10th Singapore-Malaysia Leaders’ Retreat pada Oktober 2023. MoU ini terjadi pada saat yang krusial, mengingat posisi Singapura sebagai investor asing terbesar kedua di Johor dari Januari hingga Juni 2022.

Kedua negara memandang Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura sebagai peluang untuk meningkatkan izin imigrasi dan aktivitas bisnis lintas batas. Menteri Perekonomian Malaysia Mohd Rafizi Ramli mengatakan ia memimpikan pergerakan barang dan manusia yang lancar, yang pada akhirnya akan memperkuat ekosistem bisnis regional. 

Perbatasan Singapura dan Johor Bahru dianggap sebagai salah satu pos pemeriksaan darat tersibuk di dunia. Sekitar 200.000 pelancong melakukan perjalanan setiap hari.

TRAVEL AND LEISURE | THE STAR | CNA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus